Kasus ibu hamil meninggal saat melahirkan diduga karena kelalaian tenaga kesehatan di Puskesmas Pauh, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan, berujung damai. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Trisnawarman.
"Ya sudah damai. Sudah ada juga surat terkait perdamaian kedua belah pihak. Keluarga pasien, tokoh masyarakat, Dinkes dan Puskesmas Pauh," katanya ditemui detikSumbagsel di Kantor Gubernur Sumsel, Senin (12/6/2023).
Trisnawarman mengatakan, berdasarkan hasil audit, saat kejadian Kepala Puskesmas Pauh dr Arnida tidak ada di tempat dan sedang berada di Palembang karena orang tuanya sedang sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kejadian, lanjutnya, keluarga korban juga sudah disarankan untuk melahirkan di rumah sakit.
"Seminggu sebelum melahirkan, karena ibunya berisiko tinggi. Sudah ada suratnya, dan dia tidak mau, dia maunya di Puskesmas. Sudah dianjurkan (ke rumah sakit) ada rekaman AMC-nya," ungkapnya.
Terkait dengan pelanggaran dan sanksi untuk kepala puskesmas dan tiga bidan itu, kata dia, hal itu menjadi wewenang ada Bupati Muratara.
"Untuk teguran dan sanksi bagi kepala Ppuskesmas dan tiga bidan itu dari bupati, kami hanya memberikan hasilnya saja. Soal teguran itu wewenang bupati," ujarnya.
Saat ditanya hasil dari tim investigasi soal kematian ibu hamil tersebut apakah ada kelalaian atau tidak, Trisnawarman mengatakan bahwa hanya menerima laporan dari tim audit kabupaten/kota.
"Kesimpulannya harus dibina untuk peningkatan kompetensi, jangan sampai terulang kembali. Terkait diberi sanksi atau tidak itu kami serahkan ke Dinas Kabupaten/Kota Muratara. Kita laporan ke gubernur, dan gubernur akan menyerahkan hasil itu ke dinas kesehatan. Kita minta untuk dibina," ujarnya.
Dari hasil audit, kata Trisnawarman, untuk sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana Puskesmas Pauh sudah cukup memadai, bahkan semua fasilitasnya lengkap, termasuk alat USG, akreditasi Puskesmas juga Madya. Namun beberapa hal yang masih kurang, lanjutnya, akan diperbaiki.
Terkait dengan kematian ibu dan bayi, sambung Trisnawarman, tim sudah memberikan surat kepada Kabupaten Muratara untuk nakes-nakes seluruh di Puskesmas Muratara khususnya di Puskesmas Pauh untuk dibina kembali, dan juga dilakukan penyegaran-penyegaran pelatihan kebidanan dan lainnya.
"Pelatihan-pelatihan menyangkut kesehatan semua sehingga kompetensi SDM ditingkatkan untuk penanganan dan kita juga harap tidak terjadi kembali kejadian tersebut," harapnya.
(nkm/nkm)