Kata-kata Terakhir Ibu ke 4 Anaknya Setelah Selamat dari Kecelakaan Pesawat

Internasional

Kata-kata Terakhir Ibu ke 4 Anaknya Setelah Selamat dari Kecelakaan Pesawat

Tim detikNews - detikSumbagsel
Senin, 12 Jun 2023 12:04 WIB
Colombian military soldiers pose for a photo after the rescue of child survivors from a Cessna 206 plane that crashed on May 1 in the jungles of Caqueta, in limits between Caqueta and Guaviare, in this handout photo released June 9, 2023. Presidency/Handout via REUTERS
Foto: Presidency/Handout via REUTERS
Palembang -

Kecelakaan pesawat biasanya merenggut nyawa seluruh penumpang dan awak yang ada dalam pesawat. Namun, kisah ajaib terjadi pada empat orang anak di Kolombia yang ditemukan selamat setelah kecelakaan pesawat. Sang ibu juga sempat hidup beberapa hari sebelum akhirnya meninggal.

Dikutip detikNews dari AFP, empat orang anak ditemukan hidup tanpa orang dewasa di hutan Amazon, Kolombia, pada Jumat (9/6/2023). Menurut laporan, mereka ternyata sudah hidup sendirian di sana selama 40 hari setelah kecelakaan pesawat yang mereka tumpangi. Kecelakaan itu sendiri terjadi pada 1 Mei 2023.

Mereka berempat masing-masing berusia 13 tahun, 9 tahun, 5 tahun, dan 1 tahun. Pasukan militer Kolombia menemukan mereka masih hidup di hutan dan langsung mengevakuasinya untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit militer di Bogota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui kemudian bahwa awalnya mereka tidak benar-benar sendiri. Sang ibu, Magdalena Mucutuy, juga selamat dari kecelakaan itu. Namun, karena mengalami luka yang cukup parah, sang ibu hanya dapat bertahan hidup selama 4 hari.

Hal itu dituturkan oleh ayah dari keempat anak tersebut, Manuel Miller Ranoque, setelah mendengar cerita dari anak sulungnya. Dia juga menceritakan kata-kata terakhir yang sempat diucapkan sang ibu sebelum akhirnya meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

"Sebelum dia (Magdalena) meninggal, ibu mereka memberi tahu sesuatu seperti, 'Kalian keluar dari sini. Kalian akan melihat sebaik apa ayah kalian, dan dia akan menunjukkan cinta yang sama besarnya seperti yang sudah aku tunjukkan," jelas Ranoque.

Media setempat melaporkan bahwa diduga anak-anak itu bisa bertahan hidup di hutan adalah karena mereka memang merupakan suku pribumi, sehingga sedikit banyak tahu cara bertahan hidup di alam liar, seperti membedakan tumbuhan yang bisa dimakan atau tidak. Padahal, hutan Amazon dikenal sebagai salah satu hutan paling berbahaya di dunia.

"Keberlangsungan hidup anak-anak itu merupakan tanda pengetahuan dan hubungan dengan lingkungan alam yang diajarkan sejak dalam kandungan sang ibunda," jelas sumber dari Organisasi Nasional Masyarakat Pribumi Kolombia.




(des/des)


Hide Ads