PERINGATAN! Konten ini berisi deskripsi eksplisit yang mungkin tidak cocok bagi sebagian pembaca.
Video sejumlah warga berhasil menangkap buaya lalu digotong belakangan ramai jadi perbincangan di kalangan masyarakat Bangka. Satu dari 2 video yang tersebar itu menunjukkan warga tengah membelah perut buaya yang berisi jasad manusia.
Dilihat detikSumbagsel, dua video itu masing-masing berdurasi 02.41 menit dan 00.41 detik. Pada video pertama, terlihat warga sedang membelah perut buaya yang berhasil mereka tangkap. Buaya itu seperti buaya jumbo atau besar. Dalam video itu terdengar lantuan dzikir dari warga yang menonton dan yang sedang membelah perut buaya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tepat di menit 00.10, terlihat seorang warga memasukkan tangannya ke dalam perut buaya untuk mengambil kepala manusia yang masih menyambung dengan bagian badan. Lalu kepala itu dimasukkan ke dalam karung. Terdengar pula warga berteriak menghitung tubuhnya lengkap atau tidak.
Di menit 00.46-00.55, warga kembali mengeluarkan sepasang tangan manusia dan kaki dari dalam perut buaya. Seorang warga menjelaskan dalam video itu bahwa salah satu kaki sudah hilang.
Video yang berdurasi 02.41 menit itu tersebar dengan narasi buaya yang menerkam warga Desa Bukit Layang, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka. Warga tersebut diketahui bernama Ribuan (39) yang hendak pergi menjaring ikan, Kamis (1/6).
Lalu video kedua berisikan sejumlah warga sedang menggotong buaya ke mobil. Video ini disebut-sebut diambil sebelum perut buaya dibedah.
Manager PPS Alobi Komunitas Satwa, Bangka Belitung, Endi Yusuf menanggapi kedua video itu. Menurutnya, video yang dinarasikan bahwa buaya telah menerkam warga Bukit Layang itu dipastikan bukan bagian dari kejadian di Bukit Layang.
"Untuk buaya yang dibelah perutnya, kita hanya dapat kiriman teman-teman saja dan dinarasikan sebagai buaya dari kejadian Bukit Layang. Tapi kita pastikan video itu bukan bagian dari kejadian yang di Bukit Layang," jelas Endi Yusuf, Sabtu (10/6/2023).
Menurutnya, untuk peristiwa warga diterkam buaya di Desa Bukit Layang, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka, pihak Alobi dan BKSDA Sumatera Selatan telah melakukan penjemputan buaya secara langsung. Meskipun proses evakuasi sempat alot, tapi buaya tersebut berhasil dievakuasi.
"Kita lakukan penjemputan terhadap buaya tersebut untuk dievakuasi ke pusat penyelamatan satwa Alobi dan dalam keadaan utuh dan hidup (walaupun sekarat). Untuk itu, video yang dinarasikan buaya dari Bukit Layang, kita belum mengetahui dari mana dan di mana kejadian sebenarnya. Kemungkinan bukan di Bangka," tegasnya.
Namun Endi tidak menampik bahwa video kedua yang berdurasi 00.41 detik merupakan buaya yang menyerang warga di Bukit Layang. Video itu diambil sebelum evakuasi dilakukan oleh BKSDA dan Alobi.
"Buaya tersebut ditangkap warga. Kemudian tim dari BKSDA dan Alobi melakukan penjemputan terhadap buaya tersebut dalam keadaan hidup walaupun sekarat. Kemungkinan (video itu) proses tangkap yang dilakukan oleh warga," ungkap Endi.
"Saat ini buaya yang terkam warga Bukit Layang itu mati setelah satu hari berada di penangkaran. Karena infonya ketika mereka (warga) menangkap juga (buayanya) ditombak 4 kali," tambahnya.
Berdasarkan data dari BKSDA Sumatera Selatan, korban meninggal dunia akibat terkaman buaya di tahun 2016 mencapai 8 orang, 2017 (5 orang), 2018 (21 orang), 2019 (28 orang), 2020 (19 orang), 2021 (27 orang), dan 2022 (10 orang). Sedangkan pada awal 2023 hingga Juni, total korban mencapai 3 orang.
(des/des)