DPR Menilai Ide Nadiem Makarim Bentuk Marketplace Guru Kurang Tepat

Nasional

DPR Menilai Ide Nadiem Makarim Bentuk Marketplace Guru Kurang Tepat

Tim detikNews - detikSumbagsel
Kamis, 08 Jun 2023 02:42 WIB
Anggota DPR RI Eddy Soeparno
Anggota DPRRI Eddy Soeparno. Foto: Ikbal Selamet/ detikJabar
Jakarta -

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno menilai ide Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim soal pembentukan platform Marketplace Guru atau lokapasar kurang tepat. Sekalipun untuk penyelesaian masalah pendidikan di Indonesia, Eddy mengatakan platform tersebut juga tidak bisa memastikan soal kualitas guru.

"Kebijakan Marketplace Guru ini sepertinya diusahakan sebagai solusi cepat untuk melakukan distribusi dan rekrutmen guru kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan. Sebuah upaya mempertemukan demand dan supply secara cepat dengan distribusi yang luas serta kesejahteraan yang layak," kata Eddy kepada wartawan, Rabu (7/6/2023).

Dilansir dari detikNews, Eddy mengatakan bahwa ide tersebut kurang tepat untuk dilakukan saat ini. Dia menyebut Nadiem seharusnya menyelesaikan masalah yang ada, seperti soal ketimpangan kesejahteraan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekedar untuk diketahui, Nadiem menyampaikan bahwa Kemendikbud telah berdiskusi dengan empat kementerian yakni Kemendikbudristek, Kemenkeu, Kemendagri dan Kemenpan-RB dalam membuat solusi atas ketiga permasalahan.

Salah satu solusinya adalah dengan pembuatan marketplace untuk guru. Dengan marketplace ini, Nadiem mengatakan setiap sekolah nantinya bisa mencari siapa saja yang bisa menjadi guru dan siapa saja guru yang bisa diundang sesuai dengan kebutuhan.

ADVERTISEMENT

Marketplace guru nantinya akan berisikan guru honorer yang lulus seleksi, lulusan PPG pra jabatan, dan calon guru ASN.

Namun menurut Eddy Soeparno kebijakan untuk peningkatan kualitas SDM dan kesejahteraan guru tidak bisa sekedar mengikuti mekanisme pasar supply dan demand. Ada masalah ketimpangan kesejahteraan yang harus diatasi.

"Belum lagi masalah kualitas pendidikan yang belum merata antar sekolah di wilayah satu dengan wilayah lainnya. Ada juga masalah puluhan ribu Guru Honorer yang saat ini gajinya sangat rendah dan belum juga mendapatkan kepastian nasibnya apakah akan diangkat menjadi ASN?" tambahnya.

Sekjen PAN itu mempertanyakan soal ide Nadiem ini. Dia mengatakan kualitas guru tentunya akan menentukan kualitas pendidikan bangsa.

"Jadi pertanyaan yang tepat justru adalah apakah Marketplace Guru bisa menyelesaikan masalah kebijakan Guru secara komprehensif? atau justru menjadi mencari jalan cepat tapi meninggalkan banyak masalah yang tidak terselesaikan? Saya kira ini yang harus dijawab oleh Menteri Nadiem," ujarnya.

Menurut Eddy Soeparno PAN memberikan perhatian khusus pada peningkatan kualitas dan kesejahteraan Guru. Karena PAN yakin kebijakan terhadap Guru akan menentukan kualitas pendidikan. Semakin berkualitas SDM Guru, semakin baik pendidikan.

Lebih lanjut, Eddy mengatakan kebijakan dalam permasalahan ini seharusnya dilakukan dengan berkepanjangan. Dia menyebut kebijakan pendidikan dan guru terus berubah seiring bergantinya pemerintahan sehingga tidak jelas arahnya.

"Karena itu PAN berharap Menteri Nadiem tidak terjebak pada kesalahan yang sama dan mempersiapkan desain peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru secara berkelanjutan," katanya.




(bpa/bpa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads