Pengusutan kasus ibu hamil yang meninggal di Puskesmas Pauh sudah dirampungkan oleh tim audit gabungan dari Pemprov Sumatera Selatan dan Pemkab Musi Rawas Utara (Muratara). Lantas apa hasilnya?
Plt Kadinkes Muratara Tasman memastikan jika pengusutan atas kejadian itu telah rampung berdasarkan rapat yang digelar oleh tim gabungan pada Selasa (6/6/2023).
"Untuk progres hasil audit, kemarin Selasa tim Provinsi dan Kabupaten sudah menyelesaikan pengumpulan dan analisis data dan informasi," kata Tasman dikonfirmasi detikSumbagsel, Rabu (7/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sudah rampung dan menemui kesepakatan bersama atas apa yang telah terjadi sebenarnya dalam peristiwa meninggalnya istri Lika Sentosa itu, Tasman mengaku saat ini pihaknya masih menyusun laporan dari hasil rapat tersebut.
"Tim Kabupaten tinggal penyelesaian laporan dan dikoordinasikan ke tim Provinsi dan pimpinan," katanya.
Sementara untuk hasil rapat sendiri, menurut Tasman, akan ada yang lebih berwenang menyampaikan hasilnya ke publik, seperti Gubernur Sumsel maupun Bupati Muratara.
"(Hasilnya) menunggu petunjuk pimpinan untuk disampaikan ke rekan-rekan media," katanya.
Tasman memastikan apa pun hasilnya, apakah ada unsur kelalaian atau tidak dari tiga nakes honorer tersebut, juga akan disampaikan seterang-terangnya nanti.
Sebelumnya, tim audit gabungan dari Pemprov Sumsel dan Pemkab Muratara turun mengusut kasus ibu hamil meninggal di Puskesmas Pauh.
Lamanya proses investigasi disebut karena tim tak mau terburu-buru. Tim berhati-hati untuk mengusut tuntas kejadian yang sempat viral itu karena masih menunggu laporan medis resmi dari rumah sakit di Lubuklinggau.
"(Lamanya investigasi) karena masih menunggu laporan dari rumah sakit di Lubuklinggau," kata Plt Kadinkes Muratara Tasman Majid dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (5/6/2023).
Rapat digelar tim untuk menentukan hasil audit tim terkait kronologis kejadian yang sebenarnya. "Rapat itu untuk menentukan hasil audit maternal perinatal, mengetahui penyebab kejadian, agar tidak terulang lagi," katanya.
Apabila nanti dari hasil rapat ditemui ada kelalaian ketiga nakes dan Kepala Puskesmas, tidak menutup kemungkinan akan diputuskan sanksinya. "(Soal sanksi nakes lalai) kita menunggu hasil (rapat) nya dulu," katanya.
Diketahui, Lika Santosa menuliskan curhatannya di Facebook terkait meninggalnya sang istri karena tak ditangani oleh bidan dan perawat Puskesmas Pauh. Curhatannya pun viral.
Dalam unggahan itu, ia bercerita kejadian itu terjadi pada 9 Mei 2023. Sang istri yang bernama Tika hendak melahirkan dan dibawa ke Puskesmas Pauh, Muratara.
Namun bukannya mendapat penanganan yang cepat, para nakes terkesan tak mau melayani. Bahkan sampai ditinggal tidur, menurut pengakuan Lika. Padahal sudah ada tanda-tanda pecah ketuban pada istrinya.
"Masuk Puskesmas Pauh jam 10 lewat. Jam 1 setengah (01.30 WIB) lewat istri awak pecah air ketuban, sampai jam 2 jugo belum melahirkan," tulisnya di akun media sosialnya.
Hingga pukul 05.00 WIB, baru istrinya dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Bunda Lubuklinggau. Namun, saat tiba di rumah sakit rujukan, istri dan bayi perempuan dalam kandungan tak dapat diselamatkan.
(des/des)