Siswi SMP berinisial SFA saat ini harus berhadapan dengan hukum setelah dilaporkan ke polisi oleh pihak Pemkot Jambi terkait kasus ITE. Meskipun dilaporkan, pihak sekolah SFA menjamin pendidikan SFA tidak akan terganggu.
"Ya begini, kita sudah mengetahui tentang apa yang terjadi terhadap anak didik kita ini. Apalagi saat ini juga ramai di media terkait apa yang dialami anak didik kita. Maka apapun yang terjadi, yang namanya pendidikan bagi anak kita ini saya rasa tidak ada masalah ya, tidak akan terganggu," kata Kepsek SMP 1 Kota Jambi, Zaidawati saat dihubungi detikSumbagsel, Selasa (6/6/2023).
Zaidawati mengaku sangat kaget mendengar masalah yang dihadapi anak didiknya tersebut. Namun, meski kini SFA harus berhadapan dengan hukum, dia memastikan SFA akan tetap mendapatkan hak penuh dalam pendidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, Zaidawati mengatakan bahwa SFA juga merupakan siswi kelas 3 SMP, yang mana sudah melaksanakan ujian akhir sekolah.
"Anak kita ini kan sudah ujian akhir ya, jadi libur. Tinggal menunggu nilai akhirnya saja. Tetapi meski ada kejadian ini, kita menjamin tidak akan mengganggu nilai-nilai ujiannya juga dan tidak akan ada penekanan atau apa pun. Yang jelas sama seperti biasanya seperti anak didik lainnya," ujar Zaidawati.
Dia menambahkan bahwa selama dirinya menjabat kepala sekolah di SMP Negeri 1 Kota Jambi, SFA dinilai sebagai anak yang baik. SFA juga tidak pernah melakukan perbuatan aneh selama di sekolah.
"Ya selama di sekolah baik ya perilaku juga sama tidak ada yang beda, dan juga tidak ada yang terlalu menonjol juga. Intinya sama seperti anak didik lainnya. Baik lah kelakuannya juga," ucap Zaidawati.
Sementara itu, Kabid SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Jambi Sugiyono juga menyebut persoalan yang dihadapi oleh SFA tidak akan mengganggu pendidikannya. SFA tetap menjalani pendidikan seperti biasa. Namun, soal nilai, tentunya itu merujuk dari regulasi yang ada.
"Kalau info dari yang kita terima dari pihak sekolah anak ini tidak ada sesuatu yang ganjil atau yang aneh juga tidak ada ya. Dan kami pun juga baru tahu kalau awalnya itu ananda kita setelah kita cek memang benar itu adalah ananda kita. Tetapi sejauh ini kami dari Disdik sendiri belum ada pembahasan soal itu, melainkan itu masih di pihak sekolah saja. Yang jelas ananda kita di sekolah tidak ada (masalah) yang spesifik dan seperti biasanya," kata Sugiyono dikonfirmasi detikSumbagsel.
Sugiyono menambahkan, nilai SFA tidak akan terganggu lantaran persoalan yang dihadapi karena tidak berkaitan dengan ujian akhirnya. Ia memastikan nilai akhir sudah mengikuti regulasi yang ada
"Kalau terkait pendidikannya, itu sudah ada regulasinya. Dan untuk penilaian kelulusan, serta kenaikan kelas dan sebagainya, kan sudah ada regulasinya juga sesuai dengan peraturan di atas. Yang jelas prinsip umumnya tentu mengikuti regulasi yang sudah ada," sebut Sugiyono.
(des/des)