SFA, siswi SMP yang dilaporkan ke Polda Jambi karena mengkritik Wali Kota Jambi, sempat melapor terkait kasus dugaan pelecehan di dunia maya atau siber. Hal itu diungkapkannya dalam salah satu video klarifikasi, masih berkaitan dengan kritik-kritiknya terhadap Pemkot Jambi.
Dalam video yang diunggah 2 Juni 2023, SFA mengaku dirinya mendatangi Mapolda Jambi untuk memenuhi panggilan Tim Cyber. Dia menyebutkan bahwa dirinya dipanggil untuk sebuah pertemuan dengan seorang pengacara yang disediakan oleh Polda Jambi. Awalnya SFA mengira ini terkait kasus dugaan pelecehan oleh seorang influencer melalui media sosial terhadap dirinya ke Polda Jambi.
Diketahui sejak aktif menyuarakan kritik kepada pemerintah karena kerusakan rumah neneknya, SFA mendapatkan berbagai komentar jahat. Bahkan ada yang menjurus ke pelecehan seksual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, bukannya mendapatkan keadilan terkait laporan dugaan pelecehan seksual di dunia maya itu maupun soal kerusakan rumah neneknya, siswi SMP itu ternyata malah dilaporkan ke Polda Jambi oleh pihak Pemkot Jambi. Atas alasan itulah dia diberikan pendamping yakni pengacara oleh Polda Jambi.
"Di dalam pertemuan itu, pengacara yang ditunjuk untuk mendampingi saya atas nama Ibu Esi dan beliau mengatakan bahwa beliau (ditugaskan) untuk mendampingi saya sebagai terlapor yang dilaporkan oleh Kabag Hukum Pemkot Jambi atas nama Muhammad Gempa Awaljon Putra dan Humas Kota Jambi atas video-video saya yang mengkritik Pemkot Jambi dan Wali Kota Jambi Syarif Fasha," ujar SFA di video tersebut.
SFA menyebutkan bahwa dirinya dikenakan pasal berlapis, yakni pasal 28 ayat 2 dan pasal 27 ayat 3 UU ITE. Dia memang sempat menyebutkan secara gamblang tentang dugaan kerja sama antara perusahaan China dengan Pemkot Jambi. Katanya, kedua belah pihak bekerja sama berdasarkan MOU Nomor 02/PKS/HKU 2019 yang menurutnya melanggar Perda Nomor 4 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Dalam salah satu video berisi klarifikasi terhadap tanggapan Pemkot Jambi, SFA menuding Pemkot Jambi sebagai 'Kerajaan Firaun'. Dia menyampaikan kekecewaannya terhadap Wali Kota Jambi Syarif Fasha yang menurutnya antikritik.
"Wali Kota Jambi Syarif Fasha ini sangat menyengsarakan rakyat atas kebijakan dan antikritik, padek nian (bagus sekali) kau Pemkot Jambi membuat klarifikasi kayak itu," ujarnya.
(des/des)