Tim Basarnas Palembang mengevakuasi seorang warga bernama Jumaidi (50) yang tewas di sumur yang diduga mengandung gas beracun di Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Pada saat proses evakuasi, petugas bahkan pingsan dan nyaris meninggal.
Hal itu diungkapkan Kepala Basarnas Palembang Heri Marantika. Ketika pertama kali mengupayakan evakuasi, petugas Basarnas sempat pingsan karena diduga ada gas beracun yang juga menyebabkan korban tewas.
"Iya benar, anggota Tim SAR kita yang membantu proses evakuasi jenazah korban dari dalam sumur itu memang nyaris meninggal dunia," kata Heri kepada detikSumbagsel, Sabtu (3/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena tidak memungkinkan evakuasi secara langsung dengan petugas masuk ke dalam sumur, akhirnya Tim Basarnas menggunakan cara lain atau plan B. Cara tersebut adalah dengan menurunkan jangkar ke dalam sumur.
"Jasad korban berhasil diangkat menggunakan plan B, pakai jangkar yang diikat tali dan dikaitkan ke tubuh korban," kata Heri.
Proses evakuasi dimulai pada pukul 17.00 WIB dan sempat terjeda sebentar karena ada petugas yang pingsan. Setelah plan B siap, evakuasi kembali dilakukan dan berlangsung selama kurang lebih 1 jam 30 menit. Korban berhasil diangkat dari sumur sekitar pukul 19.00.
Jenazah kemudian langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan.
Sebelumnya diberitakan bahwa seorang warga meninggal dalam sumur dengan gas beracun di Perumahan Puri Marga Mulya, Kelurahan Marga Mulya, Lubuklinggau Selatan. Korban diketahui tengah mengerjakan galian dan menguras sumur sebelum kemudian tewas.
(des/des)