Geger! Pria di Lubuklinggau Tewas Usai Hirup Gas Beracun saat Gali Sumur

Sumatera Selatan

Geger! Pria di Lubuklinggau Tewas Usai Hirup Gas Beracun saat Gali Sumur

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Sabtu, 03 Jun 2023 15:16 WIB
Proses evakuasi korban meninggal dalam sumur diduga karena gas beracun berlangsung sampai malam hari.
Foto: Dok. Basarnas
Lubuklinggau -

Warga Lubuklinggau, Sumatera Selatan digegerkan oleh tewasnya seorang penggali sumur bernama Jumadi (50). Korban tewas usai menghirup gas beracun di dalam sumur dengan kedalaman 10 meter.

Bahkan anggota Basarnas yang mengevakuasi korban juga nyaris tewas saat upaya pengangkatan jasad korban.

"Iya memang benar kejadian itu. Seorang anggota Basarnas juga sempat pingsan saat melakukan evakuasi," kata Ketua RT 08, Kelurahan Marga Mulya, Lubuklinggau Selatan 2, Husnaini, Sabtu (3/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal senada juga disampaikan Kepala Basarnas Palembang, Heri Marantika. Heri menyebutkan, anggotanya nyaris meninggal dunia saat proses evakuasi awal terhadap korban berlangsung.

"Iya benar, anggota Tim SAR kita yang membantu proses evakuasi jenazah korban dari dalam sumur itu memang nyaris meninggal dunia," kata Herry dikonfirmasi detikSumbagsel, terpisah.

ADVERTISEMENT

Peristiwa itu bermula ketika korban mengerjakan galian dan menguras sumur milik salah satu warga di Perumahan Puri Marga Mulya, Kelurahan Marga Mulya, Lubuklinggau Selatan 2. Korban bekerja bersama seorang rekannnya pada Jumat (2/6) siang.

Sekitar pukul 14.00 WIB, korban masuk ke dalam sumur menggunakan tali tambang yang diikat kayu. Nahasnya, tiba-tiba rekan korban berteriak meminta pertolongan warga untuk membantu korban yang diduga tewas karena menghirup gas beracun di sumur tersebut.

Karena sumur itu diperkirakan mengandung gas beracun, warga sekitar pun kesulitan melakukan evakuasi. Mereka langsung melaporkan kejadian tersebut ke aparat setempat untuk meminta bantuan Tim SAR Basarnas.

"Setelah mendapat laporan itu Tim SAR langsung mendatangi lokasi dan membantu mengevakuasi korban sekitar pukul 17.00 WIB. Tapi, saat proses evakuasi berlangsung, anggota kita yang masuk ke dalam sumur diduga juga menghirup gas beracun tersebut hingga nyaris meninggal dunia," kata Heri.

Meski begitu, lanjutnya, Tim masih berusaha untuk mengevakuasi jasad korban menggunakan cara lain, yakni dengan memasukkan jangkar ke dalam sumur dan mengaitkannyan ke tubuh korban. Jasad korban berhasil diangkat sekitar pukul 19.00 WIB.

"Jasad korban berhasil diangkat menggunakan plan B, pakai jangkar yang diikat tali dan dikaitkan ke tubuh korban. Proses evakuasi berjalan sekitar satu jam setengah (1 jam 30 menit)," katanya.

Setelah berhasil dievakuasi, lanjutnya, jasad korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan.

Sementara itu, Basarnas pun mengimbau ke ketua RT, lurah, dan camat setempat untuk tidak dulu melakukan penggalian sumur di sekitar lokasi kejadian agar insiden serupa tak lagi terjadi.

"Jenazah korban setelah dievakuasi langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan. Dan kita juga mengimbau kepada jajaran setempat untuk tidak melakukan aktivitas pengalian sumur di sekitar wilayah tersebut karena ditakutkan tanah di wilayah tersebut mengandung gas beracun," jelasnya.




(des/des)


Hide Ads