Tana Toraja dikenal sebagai daerah dengan kekayaan budaya dan keindahan alam yang memukau. Terletak di Sulawesi Selatan (Sulsel), Tana Toraja menawarkan pengalaman liburan bareng keluarga dengan pilihan berbagai destinasi wisata unik dan bersejarah.
Di daerah ini, pengunjung bisa menemukan destinasi menarik seperti situs pemakaman tradisional, spot agrowisata, hingga pemandangan alamnya yang menyegarkan mata. Masing-masing tempat menyimpan cerita dan keunikannya tersendiri yang membuat pengalaman liburan terasa istimewa.
Bagi detikers yang tertarik menghabiskan liburan Lebaran 2025 di daerah ini, berikut daftar wisata di Tana Toraja yang bisa dikunjungi. Yuk, disimak!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Agrowisata Pango-pango
![]() |
Jika ingin menghabiskan masa liburan di Tana Toraja, Agrowisata Pango-pango bisa menjadi salah satu opsi yang menarik. Tempat wisata ini dijuluki "negeri di atas awan" karena terletak di dataran tinggi sekitar 1600 hingga 1700 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Dari Pango-pango, wisatawan dapat melihat indahnya bentang alam dan potret Kota Makale, Tana Toraja. Di sekelilingnya, dipenuhi dengan pohon pinus yang diselimuti awan.
Tidak hanya itu, di wilayah Pango-pango juga terdapat perkebunan cengkeh serta kopi. Wisatawan bisa mengeksplor perkebunan dan mempelajari tentang kopi khas Toraja yang dikenal dengan cita rasa dan aroma yang khas.
Waktu paling tepat untuk berkunjung ke destinasi wisata Pango-pango yakni pada sore hari. Pengunjung bisa menantikan Matahari terbenam dan menikmati keindahan langit berwarna jingga.
Meski terletak di dataran tinggi, Pango-pango memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Mulai dari gazebo, toilet, kantin yang menjual berbagai jenis makanan dan minuman, serta wahana seperti flying fox.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung dikenakan biaya sebesar Rp 10.000 per orang. Harga ini bisa saja berubah sewaktu-waktu. Alamat lengkapnya yakni di area Gunung Pango-pango di Kelurahan Pasang, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
2. Kuburan Gua Alam Tampang Allo
Kuburan Gua Alam Tampang Allo adalah destinasi wisata ikonik di Tana Toraja yang tak kalah menarik untuk dikunjungi. Letaknya berada di kelurahan Kaero, kecamatan Sangalla, Tana Toraja.
Keunikan wisata ini yaitu gua alam yang dijadikan sebagai tempat penguburan masyarakat Toraja pada zaman dulu. Berbeda dengan pemakaman pada umumnya yang dikubur atau dikremasi, masyarakat Toraja memiliki tradisi menempatkan peti jenazah di dalam atau tebing-tebing batu gua.
Di Tampang Allo sendiri dikhususkan bagi persemayaman raja-raja dan bangsawan lama. Terlihat dari bentuk peti (tau-tau) yang masih tradisional.
Gua di Tampang Allo tidak begitu luas, namun tinggi menjulang dan terbuka. Begitu memasuki kawasannya, pengunjung akan melihat banyak tengkorak dan tulang belulang manusia ditumpuk di satu tempat sebagai bentuk salah satu tradisi keluarga.
Bukan sekadar kuburan, gua di Tampang Allo ini merupakan bukti cinta dari sepasang suami istri. Dikisahkan, mereka berdua memiliki cinta yang amat besar satu sama lain sehingga ingin dimakamkan di satu tempat yang sama yaitu Gua di Tampang Allo.
3. Buntu Burake atau Patung Yesus Memberkati
![]() |
Buntu Burake menjadi salah satu destinasi wisata di Tana Toraja yang menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara. Di kawasan ini, wisatawan bisa melihat kemegahan patung Yesus tertinggi di dunia yang mencapai 45 meter.
Destinasi wisata ini terletak di dataran tinggi Kecamatan Burake, Tana Toraja atau 15 menit dari Kota Makale. Di kawasan ini, pengunjung tidak hanya bisa melihat kemegahan patung Yesus namun juga bisa menyaksikan indahnya panorama Kota Makale.
Objek wisata ini juga menawarkan berbagai spot menarik dan instagramable bagi para wisatawan untuk mengambil foto. Selain itu, kawasan ini dilengkapi dengan UMKM yang menjajakan pernak-pernik, baju, hingga sarung khas Toraja sebagai oleh-oleh.
Jika tertarik menikmati liburan di kawasan ini, pengunjung hanya perlu membayar Rp 15.000 per orang untuk tiket masuk.
4. Kolam Mata Air Tilanga
![]() |
Tilanga merupakan salah satu kolam mata air purba yang terletak di Kelurahan Sarira, Kecamatan Makale Utara, Tana Toraja. Dari Kota Makale, pengunjung perlu menempuh 8 km ke arah utara.
Daya tarik wisata ini yakni kolam alami yang sejuk dan hijau serta dikelilingi rimbunnya pohon bambu. Menariknya, kolam mata air ini diapit oleh batu gamping yang terbentuk secara alami dan masih dipertahankan sampai saat ini.
Wisatawan yang berkunjung biasanya akan menikmati segarnya air kolam dengan berenang. Kawasannya masih sangat terjaga, terbukti dari jernihnya air hingga pengunjung bisa melihat dasar kolam.
Kedalaman kolam diperkirakan mencapai 8-10 meter. Ada cerita yang beredar, di kolam Tilanga tersebut masih hidup hewan endemik purba yaitu belut bertelinga atau moa. Masyarakat Toraja sendiri menyebutnya masapi.
Untuk tetap melestarikan destinasi wisata alam ini, pengunjung dilarang keras menggunakan sabun dan membuang sampai ke dalam kolam. Harga tiket masuknya yakni sebesar Rp 10.000 per orang.
5. Kolam Makale
![]() |
Kolam Makale terletak di Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja. Sejatinya, kolam ini merupakan buatan pemerintah setempat dan dijadikan ikon wisata di tengah-tengah Kota Makale.
Destinasi ini selalu menjadi pusat keramaian masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas sehingga dikenal pula dengan sebutan Plaza Makale. Di kawasan Kolam Makale, masyarakat bisa melihat pemandangan kolam seukuran setengah lapangan bola.
Di tengah kolam, berdiri patung tokoh legenda Toraja bernama Lakipadada. Pada malam hari, pengunjung akan disuguhkan keindahan air mancur diiringi lampu hias berwarna-warni yang bisa menjadi spot foto estetik wisatawan.
Di sekitarnya terdapat restoran, cafe, pasar seni, gereja, patung Pahlawan Pongtiku, dan lain sebagainya. Destinasi ini bisa dikunjungi tanpa perlu merogoh kocek sepeser pun alias gratis.
6. Lembah Ollon
![]() |
Tana Toraja tidak terlepas dari keindahan alamnya yang menyejukkan mata. Salah satu yang menjadi favorit wisatawan adalah Lembah Ollon.
Destinasi wisata ini terletak di Desa Baukayu, Kecamatan Bonggakaradeng, Tana Toraja. Untuk menuju lokasinya, pengunjung membutuhkan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dari pusat Kota Makale.
Meski begitu, lamanya perjalanan dan rasa lelah akan terbayarkan dengan pemandangan indah sesampainya pengunjung di lokasi. Lembah Ollon menyuguhkan indahnya hamparan lembah perbukitan yang semakin memukau dengan aliran sungai di bawahnya.
Pengunjung disarankan mendatangi Lembah Ollon sebelum Matahari terbit. Sebab, panorama sunrise di kawasan ini sangat indah sehingga sayang jika dilewatkan.
Untuk memasuki kawasan Lembah Ollon, pengunjung perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000 per orang.
7. Air Terjun Sarambu Assing
Air terjun Sarambu Assing terletak di Lembang Patongloan, Kecamatan Bittuang Kabupaten Tana Toraja. Dari Kota Makale, diperlukan waktu tempuh 1,5 jam untuk sampai ke destinasi wisata ini.
Dari area parkir, pengunjung harus berjalan kaki melewati jalur setapak. Sepanjang perjalanan tidak akan membosankan karena pemandangan hutan pinus yang rindang.
Sesampainya di lokasi, wisatawan akan disuguhkan indahnya air terjun di tengah hutan lebat dengan suasana yang tenang. Ketinggian air terjun ini sekitar 70 meter dengan aliran deras dan kolam alami di bawahnya.
Eksotisnya tempat ini semakin bertambah dengan pepohonan rimbun dan bebatuan besar di sekitarnya. Biasanya wisatawan yang berkunjung melakukan aktivitas berenang atau sekadar berendam di kolam.
Di sekitar air terjun terdapat artefak-artefak peninggalan sejarah berupa batu besar yang diukir dengan gambar dan simbol. Jika ingin berkunjung, destinasi wisata ini buka 24 jam dan bisa dikunjungi dengan tiket masuk Rp 10.000 per orang.
8. Pohon Kuburan Bayi Kambira
![]() |
Destinasi wisata ikonik dan bersejarah lainnya di tana Toraja adalah Pohon Kuburan Bayi Kambira atau Baby Kambira Grave. Masyarakat terdahulu yang menganut kepercayaan Aluk Todolo memiliki tradisi mengubur bayi yang sudah meninggal di batang pohon.
Tradisi mengubur mayat bayi di pohon ini disebut dengan Passiliran. Pohon yang digunakan tidak sembarangan karena hanya jenis pohon tarra berukuran besar dan berusia ratusan tahun yang bisa digunakan.
Diyakini bahwa ketika bayi meninggal, maka dia harus dikembalikan ke rahim ibunya. Oleh karenanya, dipilihlah pohon Tarra sebagai simbol ibu. Bayi yang dikuburkan di dalamnya disemayamkan dengan posisi sebagaimana saat berada di dalam rahim, tanpa busana, dan ditutup dengan ranting-ranting pohon.
Saat ini penguburan bayi di dalam pohon tidak lagi dilakukan. Meski begitu, kuburan bayi ini tetap dilestarikan dan dijadikan bukti serta jejak kepercayaan leluhur masyarakat Toraja.
Apabila hendak berkunjung, wisata ini terletak di Kecamatan Makale Utara, Tana Toraja. Harga tiket masuknya dibanderol Rp 10.000 per kepala.
Itulah daftar destinasi wisata di Tana Toraja yang bisa dikunjungi saat libur Lebaran 2025. Selamat berlibur, detikers!
(urw/urw)