Menguak Misteri Air Sungai "Abadi" di Celebes Canyon Barru

Menguak Misteri Air Sungai "Abadi" di Celebes Canyon Barru

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Jumat, 04 Okt 2024 08:00 WIB
Wisata Celebes Canyon, Barru.
Foto: Screenchot YouTube Trans TV
Makassar -

Celebes Canyon merupakan salah satu destinasi wisata alam populer yang ada di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel). Wisata ini terkenal dengan tebing batuan cadas yang menjulang kokoh bak Grand Canyon di Amerika.

Keindahan Celebes Canyon juga ditambah dengan aliran air terjun mini yang mengalir di sela bebatuan cadas. Aliran air terjun dan batuan cadas ini terbentuk secara alami sehingga menawarkan panorama eksotis.

Menariknya, aliran air sungai yang ada di Celebes Canyon ini disebut "abadi" atau tak pernah kering bahkan saat musim kemarau sekalipun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, mengapa air sungai di Celebes Canyon itu tidak pernah kering? Adakah penjelasan ilmiah mengenai hal ini?

Air Sungai "Abadi" di Celebes Canyon Barru

Celebes canyonCelebes canyon Foto: (Basri Bachtiar/d'Traveler)

Diketahui air sungai yang mengalir di kawasan Celebes Canyon ini berasal dari Sungai Ule (Sungai Watu), di Dusun Watu, Desa Libureng, Kabupaten Barru. Air sungai ini memang dikenal selalu mengalir sepanjang tahun meski musim kemarau sekalipun.

ADVERTISEMENT

"Memang kondisi alamnya itu yah seperti itu bahwa sungainya ini memang dari dulu sampai sekarang itu tidak pernah kering," ujar Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Barru Amiruddin, S.Sos, M.Par kepada detikSulsel Sabtu (21/9/2024).

Menanggapi fenomena tersebut, Dosen Teknik Geologi Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Ir Kaharuddin MS, M.T menjelaskan bahwa air terjun di Celebes Canyon tidak pernah kering karena dilewati Sungai Watu yang bersifat permanen.

"Sungainya itu masih sungai permanen. Kalau sungai tidak permanen itu, kalau musim kemarau tidak ada airnya. Tapi ini sepanjang masa tetap ada air," ucap Kaharuddin kepada detikSulsel pada Senin (23/9).

Kaharuddin menjelaskan, sifat permanen dari sungai terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti banyaknya penurunan pada dataran yang dilewati aliran sungai serta hutan di sekitarnya yang terbilang lebat sehingga dapat menampung cadangan air tanah.

"Jadi kenapa dia bersifat permanen, memang banyak penurunan di situ. Kemudian (wilayah) penurunan masih termasuk agak lebat dia punya hutan, masih bisa menampung air," kata dia.

Namun, secara spesifik Sungai Ule tidak pernah kering karena dilewati oleh retakan pada kerak Bumi (sesar) atau dikenal sebagai patahan geologi. Dari patahan tersebutlah keluar air tanah yang menjadi cadangan ketika musim kemarau tiba. Itulah yang menjadi alasan sungai dan air terjun di Celebes Canyon tidak pernah mengalami kekeringan meskipun sudah memasuki musim kemarau.

Adapun hulu Sungai Ule yang melewati Celebes Canyon berada di kawasan Bulu Dua perbatasan Kabupaten Soppeng dan Barru.

"Sungai Watu itu hulunya di Bulu Dua perbatasan Soppeng dengan Barru. Jadi sungai ini mengalir dari pegunungan Bulu Dua dari selatan, juga mengarah ke Barat," jelas Kaharuddin.

Adapun mengenai penamaan Sungai Watu dan Sungai Ule itu sama saja. Setelah alirannya sampai di Celebes Canyon, sungai yang mengalir ke bawah disebut masyarakat sebagai Sungai Ule.

"Jadi satu (aliran) itu. Tergantung misalnya kepentingan, ada bilang sungai Watu ada yang bilang sungai Ule," tambahnya.

Sejarah Terbentuknya Celebes Canyon

Menukil Jurnal Universitas Negeri Makassar berjudul 'Perancangan Logo Celebes Canyon Barru', mulanya tempat wisata ini hanya aliran air biasa. Aliran air di Celebes Canyon dimanfaatkan warga sekitar sebagai sumber air untuk keberlangsungan hidup tanaman penduduk di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Khususnya bagi warga-warga di Desa Libureng.

Seiring berjalannya waktu, Celebes Canyon mendapat kepopuleran di kalangan masyarakat lokal. Sebab, wisata alam ini menawarkan keunikan dari tebing batu cadas serta aliran air terjun yang jernih.

Nama Celebes Canyon diambil dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata. Yakni 'Celebes' yang berarti Sulawesi dan 'Canyon' yang artinya tebing. Dengan begitu, Celebes Canyon memiliki makna tebing Sulawesi.

Nama Celebes Canyon tersebut diberikan oleh masyarakat sekitar khususnya anak muda yang sering berkunjung ke sana. Alasannya karena mereka merasa wisata alam ini mirip dengan Grand Canyon yang ada di Amerika Serikat.

"Anak milenial pada saat itu yang melihat kondisi sungai itu dan mungkin pas mereka kepikiran ada kemiripan dengan kondisi alam Grand Canyon," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Barru Amiruddin, S.Sos, M.Par kepada detikSulsel Sabtu (21/9/2024).

Usai diberi nama Celebes Canyon, destinasi wisata ini pun semakin dikenal oleh banyak orang. Dinas Pariwisata Kabupaten Barru pun menindaklanjuti pembangunan tempat wisata sehingga sampai saat ini pengunjung konsisten berdatangan.

"Setelah diberikan nama itu respons pengunjung cukup baik. Kemudian ditindaklanjuti dengan program pariwisata yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, dalam hal ini dinas pariwisata Barru. Dan sampai sekarang pengunjungnya Alhamdulillah tetap konsisten," ucap dia.

Dinukil dari Jurnal Universitas Bosowa berjudul Analisis Pengembangan Objek Wisata Celebes Canyon Kabupaten Barru, berkat keindahan alamnya itu, Celebes Canyon berhasil meraih juara 2 pada Lomba Anugerah Pesona Indonesia oleh Kementerian Pariwisata RI kategori tujuan wisata baru.

Tantangan Pengembangan Wisata Celebes Canyon

Di balik ketenaran Celebes Canyon, destinasi wisata ini memiliki sejumlah tantangan utamanya terkait pengembangan wisatanya.

Pertama, meskipun tak pernah kering, debit air Sungai Watu mulai mengecil dari tahun ke tahun. Kaharuddin menjelaskan, semakin mengecilnya debit air yang sampai ke Celebes Canyon disebabkan oleh tiga faktor. Pertama yakni adanya pompanisasi di bagian hulu sungai yang menyebabkan pasokan atau volume air semakin berkurang. Pompanisasi tersebut untuk menunjang kegiatan pertanian warga untuk dialirkan ke perkebunan kacang, jagung, dan lain-lain.

Faktor kedua disebabkan oleh bendungan yang terletak di daerah sekitar Sungai Watu. Bendungan itu dibuat dengan cara meninggikan permukaan air untuk digunakan sebagai irigasi sawah. Dengan begitu, pasokan air terkumpul di bendungan sehingga debit air yang sampai ke Sungai Ule semakin mengecil.

"Itu besar airnya di situ semua. Itu yang menyebabkan debit air sudah mengecil di sungai Ule dan sungai Watu itu," ungkapnya.

Alasan selanjutnya, kata Kaharuddin, disebabkan sumur yang dibuat masyarakat di dasar Sungai Watu. Sumur itu digali kemudian dipompa dengan cara mengisap air resapan yang keluar dari dasar sungai untuk digunakan sebagai keperluan perkebunan, persawahan, dan sumber air bersih.

"Jadi penduduk Watu, di samping dia pakai untuk irigasi, untuk perkebunan, untuk persawahan, dia sebagai air bersih. Di pompa itu, dia gali sumur tapi ada meresap dari bawah itu dia isap, semua rumah ada begitunya itu. Itu (sumur) memperturun debitnya," kata Kaharuddin.

Debit air sungai Celebes Canyon mulai berkurang.Debit air sungai Celebes Canyon mulai berkurang. Foto: Dok. Istimewa

Masalah berikutnya yang tidak bisa dianggap sepele dari pengembangan wisata Celebes Canyon yakni persoalan kebersihan. Sebagian warga di sekitar Kampung Watu, Kabupaten Barru masih banyak yang membuang sampah di sungai. Meski begitu, warga telah diberi pengarahan untuk melestarikan dan menjaga kebersihan air sungai Watu agar kesehatannya terjamin.

"Celebes Canyon itu orang Barru punya itu harus dipelihara. Karena kalau tidak dipelihara malah sungai di Kampung Watu, di Kampung Watu itu banyak buang sampah, kalau di daerah lain tidak," jelas dia.

Itulah ulasan mengenai destinasi wisata Celebes Canyon yang konon air terjunnya tidak pernah kering. Menarik,ya!




(edr/ata)

Hide Ads