Menyoal Julukan Pantai Losari Makassar sebagai Rumah Makan Terpanjang di Dunia

Menyoal Julukan Pantai Losari Makassar sebagai Rumah Makan Terpanjang di Dunia

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 29 Nov 2023 18:00 WIB
Kawasan Kuliner Pantai Losari Makassar
Pantai Losari kini. (Foto: Edward R/detikSulsel)
Makassar -

Pantai Losari yang kini menjadi kawasan wisata modern dan juga ikon Kota Makassar rupanya pernah dijuluki sebagai 'Rumah Makan Terpanjang di Dunia'. Namun, kini julukan tersebut tinggal kenangan.

Menelusuri sejarah Pantai Losari dari masa ke masa, rupanya julukan tersebut muncul pada sekitar tahun 1980 hingga 1990-an. Julukan tersebut menjadi hal yang dibangga-bagakan warga Kota Daeng pada masa itu.(2)

Dosen Ilmu Sejarah Universitas Hasanuddin Dias Pradadimara menuturkan, dahulu pada sekitar abad ke-20 Pantai Losari hanya sebuah pantai biasa yang dimanfaatkan seperlunya oleh warga lokal. Ada yang memancing, berenang, hingga dijadikan sebagai tempat bersandarnya kapal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti pantai pada umumnya. Ada pesisirnya, ada kapal sandar di situ, orang bawa barang di situ, orang dari daerah, tempat menambatkan perahu saja atau kapal. Jadi tidak ada fungsi yang khusus, itu wilayah pantai saja," ujar Dias kepada detikSulsel, Selasa (15/11/2023).

Namun karena dikhawatirkan Pantai Losari ini akan mengikis daratan, maka dilakukan langkah antisipasi. Pemerintah di zaman Belanda pada saat itu membangun tanggul di sepanjang bibir Pantai Losari.

ADVERTISEMENT

Sejak ditanggul, Pantai Losari perlahan menjadi pusat kegiatan sosial-ekonomi. Pada tahun 1980-an, satu persatu pedagang kaki lima mulai menempati bibir pantai untuk berjualan jajanan khas Makassar.

Tahun berganti tahun, pedagang kaki lima yang berjualan di Pantai Losari semakin ramai. Masing-masing warung diberi nomor secara berurutan. Hingga di tahun 1997, jumlah warung di Pantai Losari mencapai 267.

"Sepanjang bibir pantai pedagangnya itu sudah berjejer yang sampai 250-an terus di tahun 1997 pedagang sudah sampai 267-an. Karena nomor akhirnya itu 267. Kan setiap pedagang kaki lima itu kan ada tulisannya di atas seperti tanda kalau ini gerobak 1,2,3 dan sampai 267-an nomornya," ujar Dias.

Julukan "Rumah Makan Terpanjang" Hanya Klaim Masyarakat

Dias mengatakan, warung yang berjejer itu hanya berupa lapak dan tidak menyediakan kursi. Maka dari itu, pengunjung otomatis menggunakan tanggul sepanjang Pantai Losari sebagai tempat untuk makan setelah membeli jajanan.

Sejak saat itulah Pantai Losari disebut-sebut mendapatkan predikat "Rumah Makan Terpanjang di Dunia" atau "Meja Terpanjang di Dunia". Namun, tidak ditemukan catatan sejarah yang menjelaskan siapa yang menobatkan julukan Pantai Losari sebagai "Rumah Makan Terpanjang".

Namun Dias menyebut kalau julukan itu hanyalah klaim masyarakat saja. Artinya, "Meja Makan Terpanjang di Dunia" bukanlah predikat resmi yang biasanya dinobatkan oleh lembaga khusus dan berwenang.

"Bukan predikat, lebih tepatnya itu omongan orang-orang karena panjang, jadi dibilangi terpanjang di dunia," tuturnya.

Pisang epe Pantai LosariWarung-warung di Pantai Losari Foto: St. Fatimah

Senada dengan Dias, Dosen Sejarah UNM Bustan Buhari juga menyebut pelabelan tersebut hanya muncul dari anggapan masyarakat. Pada masa itu, Pantai Losari dipenuhi warung-warung yang menjajakan aneka jenis makanan.

Menurutnya julukan "Warung Makan Terpanjang tersebut hanya pelabelan masyarakat saja. Julukan tersebut muncul karena masyarakat melihat warung-warung yang berjejer sangat panjang di kawasan Pantai Losari.

"Kalau saya dapat, itu pelabelan. Jadi di sekitaran pantai itu semuanya rata-rata penjual-penjual makanan, warung-warung yang menjual jajanannya di situ," jelas Bustan kepada detikSulsel, Kamis (9/11).

"Nah dari situ saya kira muncul pengistilahan-pengistilahan itu," sambungnya.

Revitalisasi Hapus Predikat "Rumah Makan Terpanjang di Dunia"

Seiring dengan meningkatnya aktivitas sosial ekonomi di kawasan Pantai Losari, perbaikan pun terus dilakukan. Sekitar tahun 2000-an pada masa kepemimpinan Wali Kota Makassar Amiruddin Maula (1999-2004), Pantai Losari direvitalisasi.

Semua pedagang kaki lima yang ada di Pantai Losari direlokasi ke Jalan Metro Tanjung Bunga. Tanggul sepanjang hampir 1 kilometer yang dulu digunakan sebagai meja makan 'disulap' menjadi anjungan yang lebih modern.

Pemindahan pedagang secara besar-besaran dan perombakan penataan kawasan Pantai Losari inilah yang pada akhirnya menghapus predikat "Rumah Makan Terpanjang di Dunia" yang dibangga-banggakan masyarakat saat itu.(2)

Spot foto di salah satu anjungan Pantai Losari.Spot foto di salah satu anjungan Pantai Losari. Foto: Yaslinda Utari Kasim

Namun bagi pemerintah julukan tersebut bukanlah hal yang perlu dibanggakan. Pasalnya, Dias menyebut kalau relokasi ini dilakukan pemerintah lantaran pemandangan Pantai Losari yang dipenuhi pedagang kaki lima ini dinilai kurang modern.

"Pemerintah (saat itu) melihat, wah ini kan tidak bagus dilihat, kita kota modern kok emper emperan. Begitu, disingkirkan," tutur Dias.

Sumber:

1. Tesis "Penataan Kawasan Pantai Losari sebagai Urban Tourism Kota Makassar" oleh Nur Adya Suriadi.
2. Buku "Berbekal Seribu Akal Pemerintahan dengan Logika" Sari Pati Pidato Wakil Presiden Jusuf Kalla oleh Tomi Lebang.




(urw/nvl)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detiksulsel

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads