Masjid Tua Jerrae di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan menyimpan sejumlah kisah menarik. Salah satunya pengalaman spiritual jemaah yang melaksanakan salat Tahajud di masjid berusia 414 tahun tersebut.
Imam Masjid Tua Jerrae, Indar mengatakan ada sebuah pengakuan langsung dari seorang jemaah. Ia seorang mantan perwira tinggi yang pernah bertugas di Polres Sidrap. Saat itu mantan perwira tersebut menunaikan salat Tahajud di Masjid Tua Jerrae sendirian.
"Jadi dia (perwira tinggi polisi) sedang salat Tahajud sendirian, tapi selesai salam, dia lihat banyak orang di sampingnya," ujar Indar kepada detikSulsel, Minggu (26/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indar melanjutkan, menurut pengakuan jemaah tersebut, ia seperti berada di tempat suci umat Islam, Madinah.
"Dia sampaikan ke saya, itu dia salat seperti ada di masjid Madinah begitu. Ini salah satu pengalaman yang saya dengar langsung," jelasnya.
![]() |
Indar mengatakan kisah tersebut bukan satu-satunya. Ia mengaku beberapa jemaah yang berasal dari luar daerah juga pernah merasakan pengalaman spiritual di tempat ibadah ini.
Namun tak seperti pengalaman anggota polisi yang sebelumnya, kebanyakan jemaah hanya merasakan sangat nyaman beribadah di masjid tua tersebut.
"Kalau yang lain yang datang mereka sampaikan merasa sejuk dan nyaman begitu saat beribadah di tempat ini," jelasnya.
Masjid Tua yang Sempat Ditinggalkan Jemaah
Meskipun tetap lestari dan kini selalu didatangi jemaah hingga luar daerah, masjid tertua di Sidrap ini juga pernah ditinggalkan jemaah. Kurang lebih 30 tahun masjid ini tidak digunakan untuk melaksanakan salat Jumat dan Tarawih saat Ramadan.
Indar mengatakan hal ini terjadi karena pesatnya pembangunan masjid baru di sekitar Desa Allakuang.
"Itu ada sekitar 30 tahun masjid ini seperti ditinggalkan, hanya dipakai salat lima waktu, tetapi tarawih dan salat jumat tidak lagi digunakan," jelasnya.
Pada tahun 2008, warga kemudian menemui Bupati Sidrap yang kala itu dijabat oleh Rusdi Masse untuk meminta bantuan. Warga ingin agar Masjid Tua Jerrae bisa ramai kembali seperti sebelumnya.
"Dulu kan semakin banyak masjid di sekitar sini, jadi warga pindah mi. Tidak salat Tarawih dan salat Jumat di sini lagi, dan saat itu kami inisiatif sampaikan ke Pak Rusdi yang saat itu sebagai bupati bagaimana masjid ini bisa aktif lagi seperti sebelumnya," paparnya.
"Jadi Pak Rusdi saat itu datangkan penceramah kemudian membenahi sehingga akhirnya masjid bisa dipakai kembali salat Jumat dan Tarawih," bebernya.
Dia mengaku saat 30 tahun masjid hanya dipakai untuk salat 5 waktu, Masjid Jerrae seperti ditinggalkan. Padahal masjid ini merupakan masjid pertama yang berdiri sejak awal peradaban Islam di Bumi Mallomo yang harusnya lebih diutamakan.
"Di sini kan (Masjid Jerrae) pusatnya kalau mau dibilang. Jadi di sini yang diramaikan lagi sebab di sini jejak awal Islam," jelasnya.
(alk/nvl)