Museum Kota Makassar: Sejarah, Arsitektur Bangunan dan Koleksi

Museum Kota Makassar: Sejarah, Arsitektur Bangunan dan Koleksi

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Selasa, 18 Okt 2022 03:00 WIB
Museum Kota Makassar
Museum Kota Makassar (Foto: Dok. Dispar Makassar)
Makassar -

Museum Kota Makassar menyimpan informasi bersejarah mengenai identitas Kota Makassar, sejarah, dan budaya masyarakatnya. Museum ini terletak di Jalan Balai Kota No. 11 A, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Secara fisik, bangunan ini Museum Makassar merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang dibangun sejak zaman pemerintahan Kolonial Belanda. Gedung ini menjadi salah bukti sejarah pemerintahan kota Makassar.

Sejarah Museum Kota Makassar

Dikutip dari buku berjudul 'Bangunan Bersejarah di Kota Makassar' yang diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar tahun 2013, Museum Kota Makassar pertama kali dibangun pada tahun 1906. Pembangunan gedung ini bersamaan dengan peningkatan status Makassar sebagai Gemeente (Kota Besar).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada awal pembangunannya, museum ini diperuntukkan sebagai kantor Pemerintah 'Gemeente Makassar'. Museum Kota Makassar yang saat itu difungsikan sebagai Kantor Walikota dan merupakan bangunan Kantor pertama di luar Benteng Rotterdam.

Tercatat gedung tersebut selesai dibangun pada tahun 1918. Kemudian diresmikan oleh Walikota I Gemeente Makassar yang berkebangsaan Belanda, yakni J.E. Danbrink di tahun yang sama.

ADVERTISEMENT

Setelah peresmiannya, gedung tersebut kemudian menjadi lambang keberadaan Kota Makassar dan tempat para pemimpin Kota menjalankan kebijaksanaannya. Bangunan tersebut masih terus difungsikan sebagai kantor Walikota sampai akhir kekuasaan pemerintah Belanda pada tahun 1942.

Pada awal masa kemerdekaan, gedung tersebut masih difungsikan sebagai Kantor Walikota Makassar tahun 19947-1993. Barulah pada masa pemerintahan Suwahyo yang saat itu menjabat sebagai Walikotamadya Ujung Pandang (periode masa jabatan 1988-1993), Kantor Walikota dipindahkan ke Kantor Gubernur Celebes yang sekarang menjadi gedung Kantor Balai Kota.

Setelah Kantor Walikota dipindahkan, kantor gubernur dipindahkan ke Jalan Urip Sumoharjo. Sementara itu, gedung yang sebelumnya menjadi Kantor Walikota Makassar difungsikan sebagai Museum Kota dan sekarang dikenal sebagai 'Museum Kota Makassar'.

Bangunan yang difungsikan pertama sebagai kantor Gemeente Makassar adalah bangunan yang sekarang digunakan oleh Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala yakni ruang Kepala Kantor, Kasubag Tata Usaha, dan Keuangan.

Gaya Arsitektur Museum Kota Makassar

Gaya arsitektur yang digunakan pada bangunan Museum Kota Makassar bergaya Neo Klasik Campuran Renaissance dan Ghotik. Hal tersebut bisa terlihat dari irama monoton pada dinding yang dibatasi dalam jarak yang sama oleh pilaster-pilaster.

Selain itu, juga terlihat pada jendela-jendela yang melengkung di bagian atas maupun hiasan pada kepala dan kaki pilaster yang berupa molding. Sementara nuansa Ghotik bisa terlihat pada konsol-konsol tritisan dan hiasan lainnya.

Jika dilihat dari segi tata letaknya, bangunan ini tidak mengikuti gaya Eropa klasik, melainkan menerapkan konsep 'Garden City', yaitu bangunan yang dikelilingi oleh halaman, baik di bagian depan, samping, maupun belakang.

Bangunan Museum Kota Makassar terdiri dari dua bagian, yaitu gedung utama dan gedung pendukung. Gedung utama terletak di bagian depan, sedangkan gedung pendukung berada
di bagian belakang.

Untuk memasuki pendukung, bisa melalui pintu masuk utama dari tengah, lalu langsung ke hall (aula). Tangga utama menuju lantai atas didesain tepat di tengah bangunan untuk memberikan kesan seimbang dan simetris.

Meskipun dibangun sejak masa pemerintahan Kolonial Belanda, kondisi fisik bangunan ini masih terawat dengan baik. Bangunan yang kini difungsikan sebagai Museum Kota Makassar berada dalam status kepemilikan Pemda Kota Makassar.

Koleksi Museum Kota Makassar

Dikutip dari jurnal Universitas Hasanuddin yang berjudul 'Konservasi dan Revitalisasi Arsitektur Museum Kota Makassar', bangunan ini memiliki sejumlah koleksi bersejarah mengenai identitas Kota Makassar, sejarah, dan budaya masyarakatnya.

Berikut ini beberapa koleksi yang terdapat di Museum Kota Makassar:

1. Koleksi Bola Meriam

Bola meriam ini menyimpan sejarah pertempuran sengit antara kerajaan Gowa dangan Belanda, pasukan Belanda membombardir pantai Makassar dengan
meriam.

2. Koleksi Foto Reproduksi dan Naskah

Museum Kota Makassar memiliki berbagai koleksi naskah dari masa lalu dalam bentuk foto produksi.

3. Koleksi Foto Peristiwa Dan Bangunan Sejarah

Pada beberapa bagian dalam Museum Kota Makassar ini dapat menjumpai koleksi berupa foto-foto tentang berbagai peristiwa atau keadaan kota Makassar pada masa lalu, termasuk di antaranya foto tentang bangunan bersejarah Kota Makassar baik yang dapat dipertahankan keadaanya maupun yang telah musnah.

4. Koleksi Patung dan relief potret

Museum Kota Makassar memiliki koleksi patung dan relief potret Ratu Wilhelmina dan Yuliana yang dihadiahkan bagi kota Makassar pada masa Kolonial.

5. Koleksi Patompo Memorial

Pada Museum Kota Makassar ini, anda pun dapat menyaksikan koleksi patompo, mantan Walikota Makassar yang pada masa jabatannya banyak memberikan perubahan pada kemajuan Kota Makassar.

6. Koleksi Maula Art Galeri

Pada lantai II Museum Kota Makassar terdapat maulana art galeri yang menyimpan berbagai pernak-pernik tradisional yang umumnya merupakan hasil kerajinan rakyat.

7. Foto - Foto Mantan Walikota Makassar

Kehadiran Museum Kota Makassar ini diharapkan mampu menjawab harapan masyarakat umum, peneliti, ilmuwan maupun sejarawan terhadap kebutuhan informasi yang jelas mengenai Walikota siapa saja yang pernah memerintah di Makassar.




(urw/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads