Gua Andulan di Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) merupakan gua sejarah yang menjadi makam leluhur masyarakat adat Siteba. Gua ini menyimpan tulang belulang hingga harta benda leluhur masyarakat adat Siteba, sehingga banyak larangan yang harus dipatuhi setiap pengunjung.
Di dalam Gua Andulan, pengunjung dapat melihat tulang-tulang dan tengkorak leluhur masyarakat adat Siteba. Selain itu adapula peti yang digunakan pada zaman dahulu serta harta benda peninggalan para leluhur.
Pemuka Adat Siteba atau dalam bahasa lokal disebut Tomakaka Siteba, Yoran Pallawa mengatakan meskipun tidak lagi digunakan sebagai kawasan pemakaman, keturunan masyarakat adat Siteba masih menganggapnya sakral. Sehingga ada beberapa hal yang harus dipatuhi saat menjelajahi Gua Andulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal-hal yang dilarang saat berkunjung ke Gua Andulan antara lain memindahkan benda-benda tanpa izin, melakukan hal tidak senonoh, dan membawa keluar benda yang ada di dalam gua.
"Bagi kami masyarakat adat Siteba semua benda yang ada di dalam gua adalah sesuatu yang disakralkan, karena itu setiap pengunjung atau wisatawan yang mau masuk ke gua, harus meminta izin pada penjaga untuk diantar dan dilarang keras memindahkan atau mengambil benda apapun dalam gua, sebab benda-benda tersebut dianggap sakral," ujar Yoran kepada detikSulsel, Rabu (12/10/2022).
Yoran mengatakan, terdapat beberapa pengalaman pengunjung yang nekat melanggar larangan tersebut. Sehingga ia menekankan bahwa larangan itu bukan sekadar menakut-nakuti pengunjung.
"Jadi bukan dalam konteks ditakut-takuti, tapi itulah yang terjadi," ucap Yoran Pallawa.
Yoran menceritakan, pada sekitar tahun 2000-an, ada seorang jurnalis asal Parepare yang berkunjung ke Gua Andulan. Saat itu sang jurnalis meminta salah satu benda peninggalan leluhur masyarakat adat Siteba yang ada di dalam gua.
"Dia lalu mengambil itu sebilah parang di dalam, dia meminta dengan alasan bahwa dia mau ambil sampel satu untuk penelitian seberapa tua peradaban yang ada di situ (gua) melalui benda yang ada di dalam gua," ungkapnya.
Jurnalis itu lantas nekat membawa benda tersebut pulang ke kampung halamannya di Parepare. Seminggu kemudian, jurnalis tersebut kembali ke Desa Siteba dan mengaku selalui mengalami hal-hal mistis.
"Dia datang khusus hanya untuk mengembalikan benda itu dengan alasan selama dia bawa itu barang dia tidak pernah tidur nyenyak selalu didatangi sama hal-hal aneh atau gaib," terang Yoran.
Tidak hanya itu, Yoran menceritakan, pernah juga terjadi hal aneh ketika satu rombongan pelajar yang tergabung dalam Pramuka menjelajahi gua. Di antara mereka ada yang melanggar larangan gua.
"Puluhan orang tersengat lebah dan puluhan orang juga pingsan dalam gua karena melakukan hal-hal yang tidak diperkenankan (ciuman), karena luas dan gelap jadi tidak kelihatan sama orang lain," pungkas Yoran.
(alk/nvl)