Kemenparekraf Puji Festival Selat Lembeh di Bitung, Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Sulawesi Utara

Kemenparekraf Puji Festival Selat Lembeh di Bitung, Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Trisno Mais - detikSulsel
Jumat, 07 Okt 2022 00:48 WIB
Pembukaan Festival Pesona Selat Lembeh di Bitung, Sulut.
Foto: Pembukaan Festival Pesona Selat Lembeh di Bitung, Sulut. (Trisno Mais/detikcom)
Bitung -

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI mengapresiasi pelaksanaan Festival Pesona Selat Lembeh (FSPL) di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut). Event tersebut dianggap mampu memacu pertumbuhan ekonomi di sektor kepariwisataan.

Kegiatan tersebut digelar di Satuan Patroli (Satrol) Lantamal VIII Koarmada II Manado, Kamis (6/10/2022). FSPL di Bitung dibuka dengan pembentangan bendera merah putih yang berukuran panjangnya sekitar 27x6 meter.

"Saya sudah menghampiri event nusantara dan baru hari ini saya melihat event meriah," kata Staf Ahli Kemenparekraf Bidang Pengembangan Usaha, Rizky Ratman dalam sambutannya pada acara pembukaan FSPL di Kota Bitung, Kamis (6/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rizky mengatakan ada sejumlah manfaat yang didapatkan dari event tersebut. Salah satunya bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi karena dapat mendatangkan wisatawan nusantara maupun mancanegara.

"Kemarin Pak Jokowi buat arahan agar meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara. Untuk mendatangkan wisatawan harus selenggarakan festival seperti ini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Kemenparekraf dikatakan dalam setahun menyelenggarakan sebanyak 110 Kharisma Even Nusantara (KEN). Namun setiap daerah hanya bisa menyelenggarakan 3 kegiatan, namun Sulut bisa menyelenggarakan 5 event sekaligus dalam setahun.

"Kami Kemenparekraf punya 110 Kharisma Event Nusantara untuk 34 provinsi. Rata-rata 3 event, namun istimewanya Sulut ada 5 event," kata Rizky.

Rizky pun memuji Sulut dengan keindahannya, khususnya Bitung. Wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut terus meningkat.

"Bisa lihat yang hadir ke Bitung banyak luar kota, dalam pengertian pariwisata yang datang luar kota Bitung itu disebut wisatawan nusantara," imbuhnya.

Dia berharap ke depan akan lebih banyak lagi event besar yang diselenggarakan di Kota Bitung. Harapannya pertumbuhan ekonomi di Kota Bitung semakin menggeliat, di samping pelestarian budaya serta lingkungan juga menjadi salah satu prioritas utama untuk diperhatikan.

"Kalau perlu ada beberapa kali festival, karena begitu ada festival langsung transaksi mendapatkan pendapatan. Kedua pelestarian budaya kita. Mudah-mudahan tradisi budaya bisa dilestarikan," jelas Rizky.

Sementara Wakil Wali Kota Bitung, Hengky Honandar optimis FSPL dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Dia dan Wali Kota Bitung Maurits Mantiri berkomitmen untuk membawa Kota Bitung hingga ke kancah nasional.

"Diharap dapat memberikan dan meningkatkan roda pertumbuhan ekonomi masyarakat. Supaya Kota Bitung bisa dikenal hingga ke dunia internasional," pungkasnya.

Diketahui, Festival Pesona Selat Lembeh (FSPL) di Kota Bitung akan digelar hingga 10 Oktober mendatang. Kegiatan yang mengusung tema "Let's explore with heppiness" ini menghadirkan beragam kegiatan menarik diantaranya sailing pass perahu hias, lomba memancing, pertunjukan musik, Bitung Expo, pemecahan rekor MURI, hingga pesta rakyat.




(sar/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads