Villa Edelweiss merupakan salah satu tempat wisata alam di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar). Berbeda dengan wisata alam lainnya, Villa Edelweiss menawarkan berbagai spot romantis yang cocok dikunjungi bersama pasangan.
Keindahan panorama alam pedesaan dengan hamparan sawah di kaki gunung Mambulilling menjadi daya tarik utama dari Villa Edelweiss. Wisata alam ini menawarkan ketenangan dengan udara khas pedesaan.
Kawasan wisata ini dibuka sejak tahun 2018. Selain keindahan alam yang ditawarkan, spot-spot wisata romantis menjadi data tarik dari Villa Edelweiss.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Salah satu spot yang menjadi langganan untuk berswafoto adalah perahu cinta. Berpijak pada perahu yang terbuat dari bambu dan berlatarkan area persawahan menambah estetika saat foto.
Tidak hanya itu, terdapat beberapa spot foto dengan hiasan hati yang terbuat dari bambu. Sangat cocok untuk berswafoto bersama pasangan saat mengunjungi Villa Edelweiss.
![]() |
Wisatawan juga akan dimanjakan dengan pemandangan aneka warna-warni bunga. Berbagai jenis bunga tersebar di kawasan wisata, seperti bunga Edelweiss, Lavender hingga Anggrek.
Berada pada daerah ketinggian, membuat kawasan wisata ini kerap diselimuti kabut saat pagi hari. Saat matahari mulai meninggi, perlahan keindahan panorama alam di tempat ini terlihat dari balik kabut yang memudar.
Dari kawasan wisata ini wisatawan juga bisa melihat sebagian kota Mamasa yang tampak dikelilingi hutan pinus.
Sementara itu, pengelola kawasan wisata villa edelweiss, Novlin mengatakan, penggunaan nama edelweiss pada kawasan wisata ini, karena kesukaan terhadap salah satu tanaman yang dikenal sebagai bunga abadi tersebut.
"Dinamankan edelweiss karena kami senang dengan bunga Edelweiss, di sini kami juga menanam bunga Edelweiss, yang menjadi ciri khasnya," ungkap Novlin, Sabtu (25/6/2022).
Villa Edelweiss berlokasi di Dusun Lenong, Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa. Kawasan wisata ini hanya berjarak sekitar dua kilometer, dari ibu kota Kabupaten Mamasa. Biaya masuk ke tempat wisata ini relatif murah, hanya Rp 5.000 untuk setiap pengunjung.
Villa Edelwiss bekas pondok pengungsian. Baca selengkapnya di halaman berikutnya.
Villa Edelweiss Bekas Pondok Pengungsian
Menawarkan keindahan alam yang luar biasa, ternyata Villa Edelweiss bekas pondok pengungsian keluarga pengelola tempat wisata tersebut. Akhirnya tempat ini disulap menjadi tempat wisata setelah melihat potensi alam yang ada.
"Awalnya ini cuman pondok pengungsian waktu gempa, kebetulan itu ada masyarakat yang jual kebun kopi kami beli. Awalnya masih hutan-hutan dengan rumput tinggi, pas lihat ada potensi dengan pemandangan kota Mamasa," ungkap Novlin.
Kawasan wisata ini dibangun oleh keluarga Novlin tanda ada bantuan dari pemerintah. Ia menggunakan uang pribadi untuk akhirnya bisa membuat tempat wisata.
"Novlin dan keluarganya terfikir untuk memaksimalkan kawasan ini menjadi tempat wisata. Tanpa bantuan pemerintah, dia rela merogoh kantong sendiri, untuk melakukan penataan, termasuk membangun sejumlah sarana pendukung untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung," tambahnya.
Fasilitas yang disediakan cukup lengkap, selain Villa dan beberapa spot foto tempat wisata ini juga menawarkan live music hingga karaoke.
"Di sini fasilitasnya ada keyboard, ada musik untuk karaoke, ada gazebo, villa untuk penginapan, toiletnya juga ada, boleh dibilang hampir lengkaplah," tutur wanita berusia 50 tahun itu.
Salah satu pengunjung Frendy berharap kepada pemerintah, untuk memperhatikan sarana penunjang menuju tempat wisata yang kaya potensi ini. Salah satunya memperbaiki akses jalan, yang menjadi sulit dilalui usai diguyur hujan.
"Semoga pemerintah memberikan perhatian serius, membenahi akses jalan. Kawasan wisata ini memiliki potensi yang cukup besar, untuk mendatangkan wisatawan," pungkasnya.