Polisi Duga Demo Ricuh Tolak Kenaikan PPB di Bone Disusupi Kelompok Anarko

Polisi Duga Demo Ricuh Tolak Kenaikan PPB di Bone Disusupi Kelompok Anarko

Agung Pramono - detikSulsel
Selasa, 19 Agu 2025 20:38 WIB
Demo penolakan kenaikan tarif PBB-P2 kembali ricuh setelah upaya dialog dengan Pemkab Bone, masih buntu, Selasa (19/8).
Foto: Polisi membubarkan massa demo menolak kenaikan tarif PBB di Kantor Bupati Bone. (Agung Pramono/detikSulsel)
Bone -

Polisi menduga demo menolak kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di kantor Bupati Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berujung ricuh ditunggangi provokator. Polisi menyebut aksi itu disusupi kelompok Anarko.

"Aksi disusupi oleh kelompok anarko. Ini yang memicu terjadinya bentrok," ujar Kapolres Bone AKBP Sugeng Setyo Budhi kepada detikSulsel, Selasa (19/8/2025).

Sugeng mengaku telah berkoordinasi dengan para koordinator lapangan (korlap) massa aksi menolak kenaikan PBB di Bone. Dia pun menduga massa yang bertahan dari kelompok anarko.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah koordinasi dengan semua korlap, dan mereka sudah ada di rumah. Yang sekarang bertahan dengan polisi adalah kelompok anarko," sebutnya.

Sugeng menambahkan, pihaknya telah mengamankan beberapa orang yang diduga kelompok anarko. Mereka diketahui berasal dari luar Bone.

ADVERTISEMENT

"Sudah ada beberapa orang kelompok anarko yang diamankan. Mereka semua ini dari luar Bone," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, demo penolakan kenaikan tarif PBB-P2 kembali ricuh setelah upaya dialog dengan Pemkab Bone, masih buntu, Selasa (19/8). Massa yang melempar batu dipaksa mundur setelah polisi melepaskan tembakan gas air mata.

Pantauan detikSulsel, di kantor Bupati Bone, sekitar pukul 18.20 Wita, para demonstran awalnya meminta berdialog dengan Bupati Bone Andi Asman Sulaiman dan Wakil Bupati Bone Andi Akmal Pasluddin. Namun massa hanya ditemui oleh Kabag Hukum Setda Bone Ramli dan Kadis Kominfo Bone Anwar.

Dialog yang turut dihadiri Pj Sekda Bone Andi Syahruddin berlangsung alot tanpa ada kesepakatan. Perwakilan Pemkab Bone meninggalkan lapangan dengan alasan akan salat Magrib.

Massa kemudian melemparkan air gelas mineral ke kantor Bupati Bone bahkan adapula yang melemparkan batu. Kapolres Bone AKBP Sugeng Setyo Budhi meminta kepada demonstran untuk menenangkan diri.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads