Runway atau landasan pacu Bandara Arung Palakka, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), rencananya akan diperpanjang menjadi 2.600 meter. Pemerintah mengaku membutuhkan anggaran Rp 25 miliar untuk pembebasan lahan demi mewujudkan rencana itu.
Wakil Bupati (Wabup) Bone Andi Akmal Pasluddin menuturkan, saat ini runway Bandara Arung Palakka sepanjang 1.400 meter. Dia mengaku agar bandara bisa dilandasi pesawat jenis Boeing membutuhkan runway 2.600 meter.
"2.600 meter panjang runway untuk bisa didarati pesawat Boeing. Kita masih butuh lahan 15 hektare untuk dibebaskan," ucap Andi Akmal kepada detikSulsel, Jumat (11/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi Akmal menambahkan, Pemkab Bone berharap dana pembebasan lahannya dari Pemprov Sulsel. Dia mengaku sempat ada pengajuan anggaran Rp 7,5 miliar untuk pembebasan namun belum terealisasi.
"Makanya kita minta Rp 25 miliar untuk pembebasan lahan 15 hektare. Proposalnya sudah kami buatkan, lahannya sudah ada, dan sisa dikomunikasikan dengan warga. Kemenhub sendiri sudah siap membangun runway dan area safety-nya," beber Andi Akmal.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman turut mendorong perpanjangan landasan pacu Bandara Arung Palakka Bone. Dia menargetkan pesawat Boeing bisa mendarat di bandara tersebut.
"Bone kita sudah merancang, Bone sudah harus bandara Boeing. Tahun ini kita fokus pembebasan lahan (untuk perpanjangan runway)," ujar Andi Sudirman.
Andi Sudirman menginginkan pesawat dengan jenis Boeing agar bisa melayani penerbangan langsung ke Jakarta. Selain itu dijadikan sebagai pesawat derek yang bisa mengangkut barang dan jasa.
"Targetnya kita pesawat boeing yang langsung melayani rute penerbangan ke Jakarta. Biar itu juga dijadikan sebagai derek, jika ada barang atau jasa dikirim bisa langsung," katanya.
"Kita mau derek dagang langsung. Biar transportasi bukan masalah lagi antara barat dengan timur. Kita menginginkan Bone, Sinjai, Wajo, Soppeng, Bulukumba pangkalan 1 langsung Jakarta," sambung Andi Sudirman.
Dia menerangkan, pihaknya sudah mengusulkan hal itu di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Saat ini sementara desain.
"Kita sudah usulkan ke pusat. Kita desain dulu, segeralah," pungkasnya.
(sar/hsr)