Bandara Arung Palakka Bone Ditarget Operasi April, Tunggu Penetapan Maskapai

Bandara Arung Palakka Bone Ditarget Operasi April, Tunggu Penetapan Maskapai

Agung Pramono - detikSulsel
Rabu, 26 Feb 2025 17:09 WIB
Bandara Arung Palakka Bone.
Foto: Bandara Arung Palakka Bone. (Agung Pramono/detikSulsel)
Bone -

Bandara Arung Palakka, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditarget beroperasi awal April 2025. Pelayanan penerbangan di bandara tersebut sisa menunggu penetapan maskapai dari Pemprov Sulsel.

"Kami target itu operasional akhir bulan Maret atau awal bulan April. Kemungkinan untuk maskapai yang digunakan kalau bukan Susi Air mungkin Trigana, kita tinggal menunggu keputusan dari gubernur yang baru," ujar Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Arung Palakka Andi Indar Gunawan kepada wartawan, Rabu (26/2/2025).

Indar mengatakan, jenis pesawat yang akan digunakan di Bandara Arung Palakka yakni ATR-42. Kapasitas penumpang sekitar 42 orang

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin yang disepakati ATR-42. Kapasitasnya 40-an penumpang," katanya.

Dia mengaku untuk jadwal penumpang belum ada. Jadwalnya akan mengikuti maskapai penerbangan yang mengelola subsidi penerbangan dari Pemprov Sulsel nantinya.

ADVERTISEMENT

"Kalau untuk jadwal penerbangannya itu kan subsidi. Jadi mengikut nantinya ke sana (subsidi)," sebut Indar.

Sementara itu, Kepala Dishub Bone Andi Ikbal menuturkan, Pemkab Bone sebelumnya mengajukan subsidi penerbangan Rp 11,3 miliar. Namun, dia belum bisa memastikan subsidinya apakah dikelola oleh Pemprov Sulsel atau Pemkab Bone.

"Untuk subsidinya belum ada kepastiannya apakah diserahkan ke daerah atau di provinsi. Kalau provinsi, nanti yang tangani Biro Kesra, yang jelas kami mengusulkan saja sebanyak Rp 11,3 miliar," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Bone mengajukan permohonan bantuan subsidi penerbangan Rp 11,3 miliar untuk pesawat ATR-42 di Bandara Arung Palakka. Subsidi tersebut untuk 32 minggu penerbangan tahun ini.

"Kami mengajukan subsidi Rp 11,3 miliar ke Pemprov Sulsel. Subsidi tersebut untuk 32 minggu penerbangan di Bandara Arung Palakka," ujar Andi Ikbal, Kamis (30/1).

Ikbal mengatakan pihaknya sebetulnya mengajukan bantuan subsidi untuk pesawat ATR-72 di tahun 2024. Hanya saja hal itu terkendala karena belum ada maskapai yang menyetujui.

"Kemarin kita minta yang ATR-72 tidak ada pesawatnya. Makanya permintaannya kepala bandara itu ATR-42 yang untuk 42 penumpang," katanya.




(sar/ata)

Hide Ads