Danramil Cenrana Lettu Inf Andi Aryanto buka suara soal bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) berupa traktor hingga rotavator untuk petani milenial atau Brigade Malomoe di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang disita oleh kepala desa (kades) dan Babinsa Desa Labongnge. Dia menegaskan Alsintan itu hanya diamankan.
"Bukan ditarik, hanya diamankan. Itu kan sudah sepakat kita dengan desa untuk dilengkapi berkas-berkasnya semua mulai kontrak kerja, lahan, termasuk kesanggupan untuk melaksanakan IP (indeks pertanaman) sebagai peningkatan produk dan mereka tidak siapkan," ujar Aryanto kepada detikSulsel, Senin (7/4/2025).
Dia mengatakan, pihaknya sudah mengumpulkan para kelompok brigade Desa Labongnge, BPP Pertanian Cenrana, dan pemerintah Desa Labongnge untuk memberikan arahan. Hanya saja Brigade Malomoe langsung mau mengambil Alsintan di rumah kepala desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kumpulkan itu di kantor desa, dan berikan arahan. Dia (Brigade Malomoe) langsung tiba-tiba ambil di rumahnya Pak Desa, padahal Pak Desa tidak ada," katanya.
"Itu kan mau dicek semua sebelum beroperasi. Dia mau samakan waktu pembagian Alsintan di tahun sebelumnya. Makanya saya bilang jangan samakan dengan zaman Jokowi dengan sekarang," sambung Aryanto.
Dia memaparkan, di era sebelumnya tidak ada Memorandum of Understanding (MoU). Sementara saat ini semua Alsintan tanpa sepengetahuan oleh Kepala Desa dan Babinsa akan ditarik.
"Dulu tidak ada MoU, sekarang sudah ada MoU. Semua Alsintan yang ada di desa tanpa sepengetahuan Desa dan Babinsa pasti akan semua ditarik," bebernya.
Aryanto menambahkan, saat ini anggaran dana desa (ADD) sebanyak 20 persen untuk jalan tani dialihkan untuk ketahanan pangan. Sementara untuk kontrak harus disiapkan oleh anggota Brigade.
"Itu kontrak dibuat oleh anggota brigade. Kontrak garap selama 5 tahun, dan sama sekali belum ada dibuat oleh Brigade Malomoe, karena kalau sampai diaudit dan bermasalah jadi pidana itu. Yang jelas Alsintan itu milik pemerintah, dan sewaktu-waktu bisa dievaluasi," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, petani milenial atau Brigade Malomoe di Kabupaten Bone menyoroti sikap kades dan Babinsa Desa Labongnge yang menyita bantuan Alsintan. Pasalnya, penyitaan itu tanpa didasari surat dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP).
"Kami anggota Brigade terima bantuan dari Kementerian Pertanian. Tetapi Pak Desa yang ambil, dan pas kami minta ditarik oleh Babinsa Desa Labongnge," ujar Manager Brigade Malomoe Desa Labongnge, Irfan Gunawan, Senin (7/4).
Irfan mengatakan, bantuan Alsintan itu merupakan program dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian. Brigade Malomoe kemudian menerima bantuan berupa traktor, rotavator hingga mesin menanam padi.
"Itu program pemerintah untuk bantuan Alsintan. Kami penerima traktor roda 4, traktor roda 2, rotavator, transplanter atau mesin tanam padi," katanya.
(ata/ata)