Sebuah perahu pincara yang mengangkut mobil dan warga nyaris terbawa arus sungai di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Insiden itu membuat warga yang menjadi penumpang panik dan berteriak histeris setelah mobil di atas perahu hampir terjatuh ke sungai.
Peristiwa itu terjadi di Desa Ajallasse ke Desa Pallime, Kecamatan Cenrana, Bone pada Sabtu (22/2) sekitar pukul 14.00 Wita. Perahu pincara selama ini menjadi akses penyeberangan warga setempat karena tidak ada jembatan.
"Ada mobil beserta sejumlah penumpang sempat terbawa arus saat menyeberang di Sungai Walanae menggunakan pincara. Alhamdulillah tidak ada ji korban dan perahu cepat dibawa ke pinggir," ujar Tokoh Pemuda Desa Pallime, Padil Akbar kepada detikSulsel, Senin (24/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padli mengatakan, ada sekitar 5 desa yang aksesnya harus lewat sungai di Kecamatan Cenrana. Warga setiap hari harus naik perahu jika ingin ke ibukota kecamatan.
"Di Desa Pallime itu jembatan penyeberangan tidak ada. Penyeberangannya naik perahu di Desa Ajalasse ke Desa Pallime, kemudian dari Desa Pallime menyeberang lagi ke Desa Pusunge, Desa Latonro, dan Desa Laoni," katanya.
Dia menerangkan, setiap hari ada 1 perahu katinting yang beroperasi untuk penyeberangan. Untuk kendaraan mobil tarifnya Rp 50 ribu, motor Rp 5 ribu.
"Mobil Rp 50 ribu sekali menyeberang, motor Rp 5 ribu. Anak sekolah digratiskan, karena mereka sekolahnya di Cenrana semua," sebutnya.
"Itu penyeberangan pakai pincara sudah dari dulu, waktu saya SMA. Bahkan sudah sering anak sekolah menjadi korban jatuh ke sungai dengan motornya," terangnya.
Padli menjelaskan, warga pernah mengusulkan pembangunan jembatan. Hanya saja pemerintah batal membangunnya.
"Pernah dulu diusulkan pembangunan jembatan beberapa tahun lalu. Gambarannya jembatan kemarin khusus motor saja, namun tidak jadi dan diangkut semua materialnya," jelasnya.
Dia berharap pemerintah dapat membangun jembatan yang bisa menghubungkan Desa Ajallasse dan Desa Pallime. Hal itu akan memudahkan masyarakat dan anak sekolah di 5 desa di Kecamatan Cenrana.
"Semoga pemerintah bisa membangun jembatan biar memudahkan masyarakat menyeberang. Tidak ada lagi siswa yang jatuh ke sungai karena menyeberang," harapnya.
Camat Cenrana Darmadi menuturkan, pemerintah desa sudah mengusulkan pembangunan jembatan di Desa Pallime. Hanya saja, Bupati Bone menggeser anggarannya.
"Sudah mi dulu diusulkan, tapi na kasih pindah Bupati Bone sebelumnya Andi Fahsar. Lebih lengkapnya bicara maki saja sama kepala desanya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas BMCKTR Bone Askar menjelaskan, pihaknya sudah pernah ada pengusulan pembangunan jembatan. Namun warga setempat enggan membebaskan lahan yang terdampak rencana proyek itu.
"Pernah itu (diusulkan) sebelum saya masuk di BMCKTR, malah pernah ada kontraknya. Tapi saya dengar persoalannya, masyarakat tidak mau melepas tanahnya yang dilewati, makanya Balai batalkan kontraknya dan dananya ditarik kembali," bebernya.
Dalam video beredar, perahu pincara itu mengangkut mobil dan puluhan orang. Para penumpang sudah berteriak histeris.
Saat itu arus Sungai Walanae cukup deras. Perahu pincara itu sudah terbawa arus. Beruntung beberapa orang melompat dari perahu untuk turun menariknya sampai ke pinggir.
(sar/hsr)