Gelap Mata Wanita di Bone Bunuh Teman karena Silau Emas-Uang Korban

Gelap Mata Wanita di Bone Bunuh Teman karena Silau Emas-Uang Korban

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 14 Feb 2025 08:13 WIB
Tampang wanita berinisial MW (38) di Kabupaten Bone menjadi pelaku pembunuhan terhadap temannya sendiri Asima (38).
Foto: Tampang wanita berinisial MW (38) di Kabupaten Bone menjadi pelaku pembunuhan terhadap temannya sendiri Asima (38). (Dok. Istimewa)
Bone -

Wanita berinisial MW (38) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), tega membunuh sadis temannya, Asima (54) menggunakan gunting. Pelaku menjadi gelap mata karena ingin menguasai emas dan uang korban senilai Rp 7 juta.

Pembunuhan sadis itu terjadi di Dusun Baleleng, Desa Wellulang, Kecamatan Amali, Bone pada Rabu (12/2) sekitar pukul 15.00 Wita. Polisi membekuk pelaku kurang dari 24 jam setelah laporan masuk.

"Betul, pembunuhan dan pencurian yang dilakukan oleh temannya sendiri. Pelakunya sudah kami tangkap kurang dari 24 jam setelah kami menerima laporan," ujar Kasat Reskrim Polres Bone AKP Yusriadi kepada detikSulsel, Kamis (13/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yusriadi mengatakan pelaku dan korban awalnya sama-sama menuju kebun milik warga bernama Yustang mengambil tempurung kelapa. Namun pelaku tiba-tiba memukul kepala korban menggunakan besi.

"Pada pukul 11.00 sampai 13.00 Wita korban bersama pelaku istirahat di rumah kebun setelah mengambil tempurung kelapa. Kemudian sekitar pukul 13.30 Wita pelaku memukul korban dengan menggunakan besi," terangnya.

ADVERTISEMENT

Yusriadi menuturkan pelaku kemudian menikam korban berulang kali menggunakan gunting. Selanjutnya pelaku mengambil kantong milik korban yang berisi 2 buah kalung emas, 1 buah gelang emas, 1 buah cincin, dan uang tunai Rp 7 juta.

"Korban mengalami luka terbuka pada leher sebelah kanan bagian bawah dan meninggal di tempat. Setelah pelaku bunuh korbannya dia kemudian mengambil seluruh hartanya termasuk dengan handphone milik korban," bebernya.

Pelaku Pura-Pura Panik

Yusriadi menjelaskan pelaku kembali mengambil tempurung kelapa di pinggir jalan kebun usia membunuh korban. Setelah pemilik kebun tiba menggunakan sepeda motor, pelaku memberhentikannya.

"Pelaku berkata, 'lama betul Asima pergi ambil jagung'. Setelah perkataan tersebut, pemilik kebun pergi mengecek korban Asima di rumah kebun, dan tidak berselang lama dia melihat korban sudah jatuh tengkurap dengan kepala bersimbah darah," jelasnya.

Saat itu pemilik kebun panik dan pelaku juga pura-pura panik keluar ke kampung menuju rumah Suja. Mereka menyampaikan kalau Asima meninggal sehingga banyak warga sekitar menuju ke kebun dan mengevakuasi korban ke kediamannya.

Polisi kemudian memeriksa sejumlah saksi termasuk pelaku. Saat dimintai keterangan di tempat kejadian perkara (TKP) pelaku tidak mengakui perbuatannya dan memberikan keterangan yang tidak sesuai.

"Saat kami interogasi terus pelaku memberikan keterangan yang berbeda, maka dari itu kami langsung melakukan penggeledahan di rumah pelaku. Kami menemukan pakaian atau baju yang digunakan ke kebun terdapat noda darah segar," sebut Yusriadi.

Yusriadi menambahkan pihaknya kembali menemukan barang-barang milik korban di rumah pelaku. Pelaku pun tidak bisa mengelak dan mengakui perbuatannya telah membunuh korban.

"Kami menemukan seluruh barang bukti yang diambil pelaku kepada korban seperti uang tunai Rp 7 juta, 2 kalung emas, 1 gelang emas, 1 cincin emas, dan 1 handphone," sambung Yusriadi.




(hsr/hsr)

Hide Ads