Kronologi Wanita di Bone Bunuh Teman di Kebun Lalu Curi Emas-Uang Korban

Kronologi Wanita di Bone Bunuh Teman di Kebun Lalu Curi Emas-Uang Korban

Agung Pramono - detikSulsel
Kamis, 13 Feb 2025 11:46 WIB
Polisi melakukan penyelidikan dan mengungkap kasus pembunuhan di kebun jagung Amali, Bone.
Foto: Polisi melakukan penyelidikan dan mengungkap kasus pembunuhan di kebun jagung Amali, Bone. (Dok. Istimewa)
Bone -

Wanita bernama Asima (54) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) dibunuh oleh temannya berinisial MW (38) lantaran ingin mengambil uang dan emasnya. Pelaku membunuh korbannya menggunakan gunting dengan menusuknya berulang kali.

Peristiwa itu terjadi di Dusun Baleleng, Desa Wellulang, Kecamatan Amali, Kabupaten Bone pada Rabu (12/2) kemarin sekitar pukul 15.00 Wita. Korban bersama pelaku mulanya menuju kebun milik Yustang sekitar pukul 06.00 Wita.

"Pada pukul 11.00 sampai 13.00 Wita korban bersama pelaku istirahat di rumah kebun setelah mengambil tempurung kelapa. Kemudian sekitar pukul 13.30 Wita pelaku memukul korban dengan menggunakan besi," ujar Yusriadi kepada detikSulsel, Kamis (13/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban yang terjatuh kemudian ditikam pelaku berulang kali menggunakan gunting. Saat korban diduga sudah tidak bernyawa, pelaku mengambil kantong milik korban yang berisi 2 buah kalung emas, 1 buah gelang emas, 1 buah cincin, dan uang tunai Rp 7 juta.

"Korban mengalami luka terbuka pada leher sebelah kanan bagian bawah dan meninggal di tempat. Setelah pelaku bunuh korbannya dia kemudian mengambil seluruh hartanya termasuk dengan handphone milik korban," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Yusriadi menjelaskan, setelah kejadian tersebut pelaku kembali mengambil tempurung kelapa di pinggir jalan kebun. Sekitar pukul 15.00 Wita datang pemilik kebun bernama Yustang dengan menggunakan motor dan diberhentikan oleh pelaku.

"Pelaku berkata, 'lama betul Asima pergi ambil jagung'. Setelah perkataan tersebut, pemilik kebun pergi mengecek korban Asima di rumah kebun, dan tidak berselang lama dia melihat korban sudah jatuh tengkurap dengan kepala bersimbah darah," jelasnya.

Dia menambahkan, pada saat itu pemilik kebun panik dan pelaku juga pura-pura panik keluar ke kampung menuju rumah Suja. Mereka menyampaikan kalau Asima meninggal sehingga banyak warga sekitar menuju ke kebun dan mengevakuasi korban ke kediamannya.

Polisi kemudian melakukan interogasi terhadap pelaku. Pada saat diinterogasi di lokasi pelaku tidak mengakui perbuatannya, namun memberikan keterangan yang tidak sesuai.

"Saat kami interogasi terus pelaku memberikan keterangan yang berbeda, maka dari itu kami langsung melakukan penggeledahan di rumah pelaku. Kami menemukan pakaian atau baju yang digunakan ke kebun terdapat noda darah segar," sebut Yusriadi.

"Setelah mengakui perbuatannya, kami langsung melanjutkan penggeledahan untuk mencari barang-barang korban yang dikuasai oleh pelaku seperti HP, emas dan uang. Dan kami menemukan seluruh barang bukti yang diambil pelaku kepada korban seperti uang tunai Rp 7 juta, 2 kalung emas, 1 gelang emas, 1 cincin emas, dan 1 handphone," sambung Yusriadi.




(ata/sar)

Hide Ads