Kades Keluhkan Siswa SD Bone Pakai Rakit Usai Usul Bangun Jembatan Diabaikan

Kades Keluhkan Siswa SD Bone Pakai Rakit Usai Usul Bangun Jembatan Diabaikan

Agung Pramono - detikSulsel
Sabtu, 31 Agu 2024 19:30 WIB
Siswa SD di Desa Ujung Tanah, Kecamatan Mare, Bone naik rakit dari batang pisang seberangi sungai.  Dokumen Istimewa
Foto: Siswa SD di Desa Ujung Tanah, Kecamatan Mare, Bone naik rakit dari batang pisang seberangi sungai. Dokumen Istimewa
Bone -

Pemerintah desa buka suara terkait siswa SD 238 Ujung Tanah, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), menggunakan rakit dari batang pisang menyeberangi sungai untuk ke sekolah. Kondisi tersebut terjadi lantaran tidak ada jembatan.

Kepala Desa (Kades) Ujung Tanah, Andi Rahman, mengatakan pihaknya sudah mengusulkan pembangunan jembatan saat musyawarah perencanaan pembangunan (Musrembang). Namun usulan tersebut belum mendapat respons positif dari Pemkab Bone.

"Setiap musrenbang selalu saya usulkan jembatan agar anak sekolah dan masyarakat tidak sulit untuk mengakses. Tetapi tetap nihil sampai sekarang, padahal hanya itu jalan satu-satunya warga kami di Useng untuk keluar," kata Andi Rahman kepada detikSulsel, Sabtu (31/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rahman mengatakan ada 30 kartu keluarga (KK) yang tinggal di Dusun Useng. Dia pun berharap ada pembangunan jembatan di untuk akses siswa dan warga secara umum untuk menjual hasil buminya.

"Makanya jembatan itu penting bagi kami untuk meningkatkan perekonomian warga agar dapat dipasarkan serta dapat menghubungkan dengan Desa Lappaupang dan Desa Tellongeng. Anak-anak juga dapat mengenyam pendidikan tanpa rasa takut," katanya.

ADVERTISEMENT

Hal senada juga disampaikan oleh Kasid Pendidikan Bone Andi Fajaruddin. Menurutnya infrastruktur jembatan memang dibutuhkan di Desa Ujung Tanah, karena anak sekolah harus naik rakit berangkat ke sekolah.

"Di Ujung Tanah itu persoalan jembatan saja tidak ada. Anak-anak melewati sungai ke sekolah," ucapnya.

"SD di Ujung Tanah ada 1, cuman aksenya yang tidak ada yang menghubungkan itu. Jembatannya tidak ada, beberapa kali pemerintah kecamatan yang mengusulkan ke musrenbang," sambung Fajaruddin.

Sementara itu, Kadis Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Bone, Askar mengaku akan memperhatikan usulan di Musrenbang yang bisa menjadi prioritas. Hanya saja tidak ada anggaran saat ini.

"Tentu ini menjadi perhatian kami. Mudah mudahan keuangan daerah memungkinkan," sebutnya.

Sebelumnya diberitakan, siswa SD 238 Ujung Tanah, berjuang keras untuk mengenyam pendidikan. Mereka harus membuat rakit dari batang pisang untuk bisa menyeberangi sungai kemudian berjalan kaki lagi sejauh 1,5 kilometer untuk sampai di sekolah.

"Betul itu, siswa harus menyeberangi sungai dengan membuat rakit dari batang pisang untuk ke sekolah. Kemudian setelah menyeberang jalan kaki lagi sekitar 1,5 kilometer untuk bisa sampai di sekolah," ujar Sekcam Mare Sainal Abidin, Jumat (30/8).




(hsr/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads