Warga di Desa Unra, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengeluhkan jalan alternatif Bandara Arung Palakka yang rusak parah. Pemkab Bone berjanji akan mengalokasikan anggaran perbaikan jalan tersebut sepanjang 2 kilometer di APBD 2025.
"Jalan itu (rusak) berada di Desa Mappalo Ulaweng jalan alternatif bandara yang tembus Lapuse, Desa Jaling. Itu akses satu-satunya setelah jalur di dekat bandara ditutup 8 bulan lalu," ujar Ketua Karangtaruna Desa Unra, Arham Jailani kepada detikSulsel, Jumat (19/7/2024).
Arham mengatakan, jalan rusak tersebut mulanya merupakan akses jalan tani yang diperlebar dari swadaya masyarakat. Hal itu dikarenakan perluasan bandara yang dilakukan Pemkab Bone harus memotong jalur warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan jalan tani yang diperlebar, dikerja oleh pihak TNI hanya sekadar pengerasan dengan total anggaran Rp 600 juta. Cuman itu kan jalan satu-satunya akses kami untuk keseharian menjalin aktivitas mulai pedagang, petani, anak sekolah, guru, mahasiswa, di situ semua lewat," katanya.
Dia mengaku sudah menyampaikan aspirasi perbaikan jalan berulang kali ke Pemkab Bone. Hanya saja pemerintah kerap beralasan anggaran dialihkan untuk program prioritas lainnya.
"Sudah beberapa kali (disampaikan ke pemerintah). Bahkan sudah pernah ada perjanjian anggaran, cuman katanya dialihkan lagi ke Maccope," bebernya.
"Harusnya pemerintah lebih jeli melihat keadaan setelah pembangunan bandara, harusnya mereka merancang pembangunan jalan alternatif untuk masyarakat sekitar bandara. Apalagi yang ditempati bandara itu sebenarnya dulu adalah jalan utama kami jalan poros ke Kota Watampone," sambung Arham.
Dia menambahkan, jalan alternatif itu bertambah parah ketika hujan karena menimbulkan genangan dan kubangan air. Jalan rusak itupun rawan mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.
"Ada 3 SD dan 1 SMP di sini (Unra), dan sudah banyak yang memilih pindahkan anaknya sekolah karena itu akses yang terputus. Ada sekitar 6 siswa yang pindah, karena memang dulu sekolah di Unra sekarang memutar lewat jalan rusak karena dipotong bandara," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Bone, Askar menuturkan akses tersebut telah dilakukan pengerasan sebagai tahap awal. Namun pembenahan akan dilakukan pada penganggaran 2025.
"Jadi kemarin itu akses jalan yang sudah kita lakukan pengerasan. Selanjutnya mungkin kita akan lakukan perbaikan lagi tahun anggaran 2025 untuk total panjang kurang lebih 2 kilometer," ucapnya.
Askar menuturkan, akses jalan ini sudah direncanakan akan masuk dalam program. Hanya saja, ini akan tetap melihat anggaran yang tersedia di Pemkab Bone.
"Yang jelas bahwa kita masukkan program. Mudah-mudahan bisa terealisasi karena itu kita anggap penting," jelasnya.
(sar/asm)