Antrean Truk di Sejumlah SPBU Bone Mengular ke Jalan Imbas Suplai BBM Telat

Antrean Truk di Sejumlah SPBU Bone Mengular ke Jalan Imbas Suplai BBM Telat

Agung Pramono - detikSulsel
Sabtu, 29 Jun 2024 09:50 WIB
Antrean kendaraan di SPBU Bone.
Antrean kendaraan di SPBU Bone. Foto: (Agung Pramono/detikSulsel)
Bone - Antrean panjang terjadi di sejumlah SPBU di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), imbas suplai bahan bakar minyak (BBM) telat. Para pengendara mulai antre sejak pagi.

Pantauan detikSulsel di SPBU Taccipi, Sabtu (29/6/2024), kendaraan mengular hingga 100 meter ke jalan raya. BBM jenis pertalite dan solar di SPBU ini masih kosong.

Selain itu, di SPBU Palakka dan SPBU Ahmad Yani, juga terjadi antrean. Kondisi ini berpotensi menimbulkan kemacetan panjang lantaran jalan tersebut merupakan jalan protokol.

Salah seorang sopir truk bernama Arman mengaku sudah antre sejak pagi untuk membeli solar. Hanya saja, hingga pukul 10.00 Wita, stok BBM belum juga ada.

"Saya antre dari pagi, tapi sampai sekarang belum ada solar," bebernya.

Dia mengatakan, dalam sepekan terakhir BBM di Bone mulai sulit ditemukan. Kendati demikian, dia tidak mengetahui apa penyebab kelangkaan BBM ini.

"Ada satu minggu ini susah dapat BBM. Saya juga tidak tahu kenapa bisa langka begini," katanya.

Hal senada disampaikan oleh sopir truk bernama Dirman yang mengantre di SPBU Palakka. Menurutnya, BBM solar di Bone cepat habis.

"Cepat sekali habis solar. Biasa kalau ikut antre, kadang tidak dapat," ucapnya.

Sementara itu, Pengelola SPBU Palakka, Yenni membenarkan jika BBM kosong di SPBU Palakka. Hal itu disebabkan lambatnya suplai datang ke SPBU.

"Iya tidak ada BBM, makanya antre. Sudah beberapa hari selalu terlambat datang mobil tangkinya," ucapnya.

Yenni menjelaskan, suplai BBM dari Pertamina sebenarnya masuk ke SPBU setiap hari. Hanya saja, jam kedatangan mobil tangki kerap terlambat dalam beberapa hari terakhir.

"Maksudnya setiap hari selalu ji datang BBM-nya, hanya saja selalu terlambat. Kemarin saja jam 11 siang pi datang," jelasnya.

"Untuk penyebabknya, saya kurang tahu detailnya. Tapi bisa saja karena pengaruh buka tutup di Tompo Ladang," sambung Yenni.

Sementara itu, detikSulsel mengonfirmasi Area Manager Communication Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani terkait hal tersebut. Namun upaya konfirmasi baik melalui pesan singkat dan panggilan telepon belum ditanggapi.


(asm/nvl)

Hide Ads