Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), mencatat daftar penduduk potensial pemilih pemilihan (DP4) untuk Pilkada 2024 sebanyak 591.346 orang. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan dengan DP4 Pemilu 2024 lalu.
"Data DP4 yang kami terima sebanyak 591.346 orang. Di antaranya laki-laki 282.604, dan perempuan 308.742," ujar Komisioner Divisi Teknis dan Penyelenggaraan KPU Bone Zainal kepada detikSulsel, Jumat (28/6/2024).
Sainal mengatakan pada Pemilu 2024 lalu, DP4 hanya 587.777. Saat ini, pihaknya sementara melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) untuk DP4 Pilkada 2024 di 27 kecamatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ada peningkatan sekitar 3.569 orang. Namun saat ini masih kita lakukan pencocokan data di 27 kecamatan," katanya.
Dia menerangkan, coklit akan berlangsung hingga 24 Juli 2024. dia berharap agar masyarakat yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih untuk menyiapkan dokumen kependudukan sebagai bahan pencocokan dan penelitian petugas pantarlih.
"Sebanyak 2.264 pantarlih yang kami turunkan untuk melakukan proses coklit sampai tanggal 24 Juli," terangnya.
"Untuk memudahkan proses coklit kami imbau kepada masyarakat untuk menyiapkan, KTP elektronik, kartu keluarga (KK). Kesuksesan hajatan demokrasi ini juga sangat tergantung partisipasi dan kerjasama masyarakat," sambung Sainal.
Sebelumnya diberitakan, KPU Bone menargetkan partisipasi pemilih mencapai 85% di Pilkada 2024. Target itu naik 12% jika dibandingkan pada Pilkada 2018 lalu yang hanya 73%.
"Kita target 85% partisipasi pemilih di Pilkada 2024. Karena pada Pilkada 2018 lalu partisipasi 73%," ujar Kordiv Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Bone, Abdul Asis, Sabtu (22/6).
Asis mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggiatkan kegiatan sosialisasi secara masif. KPU melibatkan PPK, PPS dan organisasi kemasyarakatan agar semua segmen pemilih tersentuh dan tersampaikan informasi terkait Pilkada dan Pilgub.
"Kami libatkan semua pihak mulai PPK, PPS, baik organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan bisa turut membantu kami. Tentunya ini bisa dilaksanakan jika ada kerja sama yang baik," katanya.
(hsr/sar)