DPRD Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mendesak Pemkab mencairkan pengajuan anggaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) usai mengeluh kesulitan menangani Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Passippo yang diadukan warga. Pihaknya menilai permintaan DLH seharusnya segera diakomodir karena telah berkontribusi sehingga Pemkab bisa meraih Piala Adipura.
"Ini BKAD (Badan Keuangan dan Aset Daerah) harus didesak cairkan itu anggaran dari DLH yang sudah dua bulan diusulkan. Harusnya juga DLH mendapat apresiasi atas pencapaiannya karena telah meraih Piala Adipura," ujar Wakil Ketua DPRD Bone Bustanil Arifin Amri kepada detikSulsel, Selasa (30/4/2024).
Bustanil mengatakan, Pemkab Bone harus memperhatikan kinerja dari para petugas kebersihan. DLH Bone dinilai merupakan garda terdepan dalam menangani sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu Satgas Kebersihan yang harus jadi perhatian, jangan sampai mereka berhenti persoalan uang makan dan minumnya tidak ada," katanya.
Dia menyebut, saat ini Komisi II DPRD Bone akan mengundang seluruh mitra melakukan rapat kerja, termasuk BKAD. Apalagi, selama ini banyak keluhan dari perangkat daerah terkait tidak adanya anggaran.
"Kita akan rapat kerja bagaimana progres serapan anggaran, termasuk target PAD untuk tahun 2024. Kondisi keuangan tidak stabil karena pengeluaran tidak sesuai dengan perencanaan sebelumnya," bebernya.
"Komisi II akan melakukan evaluasi, termasuk keuangan yang sudah banyak dikeluhkan. Mulai dari bunga pinjaman PEN, pengajuan pinjaman ke bank, utang ke kontraktor, hingga TPP ASN yang belum dibayar 4 bulan," sambung Bustanil.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Bone, Andi Muh Idris Alang menegaskan, TPA Passippo masuk kategori kritis. Untuk mengatasi persoalan sampah di Bone, pengadaan lahan untuk TPA sudah harus dilakukan.
"Kalau kita mau andalkan TPA Passippo, itu tidak bisa lagi karena daya tampungnya sudah tidak memungkinkan. Kapan sampah tidak dikelola dengan baik, maka pemerintah harus memikirkan TPA baru," ucapnya.
Untuk diketahui, masyarakat di Desa Passippo, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone mengeluhkan bau busuk tumpukan sampah yang menyengat di TPA Passippo. Warga mengancam menutup TPA tersebut jika Pemkab Bone tidak segera mencari solusi atas permasalahan tersebut.
Namun Kepala DLH Bone Dray Vibrianto kesulitan melakukan penanganan. Dia berdalih pihaknya kekurangan anggaran untuk pengadaan tanah timbunan untuk menutup sampah yang baunya mengganggu warga.
"Sebenarnya ini kita punya anggaran untuk penimbunan, namun belum dicairkan oleh BKAD (Badan Keuangan dan Aset). Padahal pengusulannya sudah sejak Februari," ujar Dray Vibrianto saat dihubungi, Senin (29/4).
(sar/ata)