Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengakui kerap menerima aduan warga yang mengeluhkan bau busuk menyengat dari sampah di Tempat Pembuangan Air (TPA) Passippo. DLH mengaku sudah berencana melakukan penimbunan namun anggaran belum cair.
"Sebenarnya ini kita punya anggaran untuk penimbunan, namun belum dicairkan oleh BKAD (Badan Keuangan dan Aset). Padahal pengusulannya sudah sejak Februari," ujar Kadis DLH Bone Dray Vibrianto kepada detikSulsel, Senin (29/4/2024).
Dray mengatakan, sampah di TPA Passippo memang sudah harus ditimbun dengan tanah untuk mengurai bau yang ditimbulkan dari sampah. Pihaknya juga tidak bisa menempuh upaya peminjaman tanah timbun lantaran pengusaha butuh modal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harusnya memang itu sampahnya ditimbun pada titik tertentu karena anggarannya Rp 195 juta. Tidak ada orang yang mau kasih kita pinjaman timbunan, pengusaha pun butuh modal," katanya.
Dia menyebut, warga punya hak untuk komplain terkait bau menyengat di TPA. Namun, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa jika anggarannya tertahan di BKAD.
"Warga punya hak untuk komplain bau di TPA. Satu-satunya jalan ini harus dicairkan itu anggaran," jelasnya.
"Ketika nanti ada evaluasi anggaran akan tidak sebanding antara realisasi kinerja dengan realisasi keuangan. Dan dana nanti yang tidak cair ini akan menjadi SiLPA, karena hanya tertimbun saja. Kalau di akhir tahun nanti saat evaluasi kita disalahkan karena serapan rendah," sambung Dray.
Diberitakan sebelumnya, masyarakat di Desa Passippo, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone, mengeluhkan bau busuk tumpukan sampah yang menyengat di TPA Passippo. Warga mengancam menutup TPA tersebut jika Pemkab Bone tidak segera mencari solusi atas permasalahan tersebut.
"Menyengat sekali baunya ke pemukiman warga. Sudah banyak laporan dan banyak keluhan dari warga, saya sampaikan ke mereka jika tidak ada solusi dari DLH harus ditutup TPA," ujar Kades Passippo Ismail Andi Dadi, Senin (29/4).
Ismail mengatakan TPA Passippo berjarak 300 meter dari permukiman. Namun bau menyengat yang ditimbulkannya bisa mencapai 1 kilometer.
"Selalu berbau dan menyengat sampai 1 kilometer lebih. Kalau musim hujan begini menyengat sekali baunya keluar itu," katanya.
(sar/ata)