"Perlambatan tadi karena adanya penebangan pohon oleh pekerja. Antrean kendaraan mencapai 3 km untuk dua arah baik dari arah Bone maupun sebaliknya dari arah Makassar," ujar Perwira Pengendali Satgas Kappang Iptu Kamaluddin kepada detikSulsel, Selasa (30/4/2024).
Iptu Kamal mengatakan, lokasi pemotongan pohon berlangsung di Hutan Karaenta, Desa Samangki, Kecamatan Cenrana sejak pukul 09.00 Wita. Proses penebangan pohon hanya berlangsung selama 15 menit, namun menimbulkan kemacetan yang cukup panjang.
"Itu hanya berlangsung selama 15 menit saja dan langsung macet panjang. Umumnya itu Jalur Kappang jika terjadi perlambatan ekornya itu minimal 3 hingga 5 kilometer," katanya.
Dia menegaskan, sampai saat ini pihaknya sudah mengurai kemacetan. Lalu lintas di Jalur Kappang kembali diberlakukan sistem buka tutup khusus untuk truk.
"Sudah mulai terurai, anggota sudah turun melakukan pengaturan lalu lintas. Alhamdulillah, untuk roda 4 sudah mulai lancar, untuk roda 6 kita kembalikan ke sistem buka tutup," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi menerapkan sistem buka tutup Jalan Poros Maros-Bone dengan skema kendaraan diizinkan melintas tiap 20 menit. Kebijakan ini dilakukan untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di lokasi proyek pelebaran jalan tersebut.
"Bahkan Jalur Kappang sudah bisa dilewati kisaran 15 hingga 20 menit (dari biasanya 30 menit hingga 1 jam)," ujar Perwira Pengendali Satgas Kappang Iptu Kamaluddin kepada detikSulsel, Sabtu (27/4).
Iptu Kamaluddin mengatakan uji coba buka tutup dari Ditlantas Polda Sulsel ini telah disepakati berdasarkan usulan mayoritas komunitas armada 6 roda dan 10 roda yang setiap hari melintas di Jalur Kappang. Setiap kendaraan mengambil antrean di masing-masing pos.
"Jadi mereka komunitas truk yang usulkan pemberlakuan buka tutup ini. Truk yang antre di Pos Warung Makan Family dan Pos Pattunuang masing-masing mengambil antrean untuk masuk Jalur Kappang," jelasnya.
(ata/sar)