Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memastikan pesawat ATR-72 akan beroperasi di Bandara Arung Palakka, Kabupaten Bone, tahun ini. Bahtiar juga meminta Pemkab untuk menambah panjang runway atau landasan pacu menjadi 2.500 meter.
"Tadinya Susi Air untuk Bandara Arung Palakka Bone, tetapi saya tunda karena tidak ada mau naik pesawat kecil. Insyaallah tahun ini ATR-72 kita terbangkan dari Makassar ke sini, insyaallah akan dilakukan secepatnya," ujar Bahtiar, Sabtu (20/4/2024).
Bahtiar mengatakan, perpanjangan landasan pacu dibutuhkan agar operasional bandara semakin meningkat. Dia berharap pesawat private sekalipun bisa mendarat di bandara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini saya minta perpanjang bandara. Kita ini tahu orang kaya itu naik private jet, orang yang memiliki perusahaan-perusahaan multinasional dan punya usaha antarnegara. Sehingga dia tidak punya waktu lama, maksimal 2 jam ke satu tempat," katanya.
Bahtiar menerangkan, panjang runway Bandara Arung Palakka 1.400 meter. Sementara private jet membutuhkan panjang runway minimal 1.800 meter-2.000 meter agar bisa mendarat.
"Maka tidak akan pernah daerah ini didatangi orang kaya kalau runway bandaranya tidak diperpanjang. Maka saya minta Pak Bupati tahun ini diperpanjang Bandara Bone 2.500. Tahun ini saya kasih uang untuk bebasin perpanjangannya," bebernya.
"Saya juga sudah bicara Komisi V DPR-RI, mudah-mudahan tahun ini atau paling lambat tahun depan kita sudah bisa punya runway 2.500 meter, supaya pesawat berbadan besar bisa singgah. Ongkosnya juga tidak terlalu mahal," sambung Bahtiar.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dishub Bone Andi Ikbal menargetkan Bandara Arung Palakka beroperasi Juli 2024. Sementara maskapai yang akan digunakan masih dalam tahap lelang.
"Kemarin penyampaian bulan Juli baru bisa beroperasi Bandara Arung Palakka. Untuk maskapainya masih menunggu hasil lelang," ujar Andi Ikbal kepada detikSulsel, Rabu (3/4).
Ikbal mengatakan, subsidi penerbangan telah diajukan ke Pemprov Sulsel sebesar Rp 11 miliar. Maskapai yang akan diberikan subsidi nantinya bergantung dari bantuan keuangan Pemprov Sulsel.
"Tetapi kepastian untuk maskapainya itu di Biro Kesra, karena mereka semua yang tangani. Bisa Susi Air, bisa juga pesawat ATR tergantung dari bantuan keuangan Pemprov Sulsel saja," katanya.
(sar/asm)