.webp)
Pemkab Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengajukan permohonan bantuan subsidi penerbangan Rp 11 miliar dengan pesawat ATR-72 di Bandara Arung Palakka. Bantuan subsidi tersebut untuk melayani tiga rute penerbangan dari Bandara Arung Palakka Bone.
"Pemkab Bone telah mengajukan proposal dana belanja subsidi ke Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Sulsel yang ditujukan langsung ke Pj Gubernur. Besaran anggaran yang diajukan senilai Rp 11 miliar di awal tahun 2024," ujar Kadis Perhubungan Bone Andi Muh Ikbal kepada detikSulsel, Jumat (12/1/2024).
Ikbal mengatakan, pihaknya merencanakan membuka lelang maskapai penerbangan pesawat ATR-72 pada bulan Maret mendatang. Dishub Bone sendiri yang akan menyelenggarakan lelangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target lelang akan digelar pada bulan Maret. Dishub Bone yang penyelenggara tendernya," katanya.
Ikbal mengatakan, anggaran yang diajukan untuk subsidi pelayanan penerbangannya dengan rute dan frekuensi selama 32 minggu alias selama delapan bulan. Maskapai itu nantinya akan melayani Bone-Makassar, Bone-Kendari dan Bone-Balikpapan.
"Frekuensi penerbangan per minggu sebanyak 2 kali setiap penerbangan. Semoga proposalnya segera ditindaklanjuti agar Bandara Arung Palakka segera beroperasi," tuturnya.
Sementara itu, Staf Bagian Program dan Keuangan Dishub Bone Andi Faisal Fajrin menuturkan, Dishub Bone telah menghitung estimasi anggaran jika pesawat ATR-72 melayani penerbangan Bandara Arung Palakka. Anggaran yang harus dikeluarkan setiap jam sebanyak Rp 18,7 juta.
"Biaya operasional langsung tetap berkisar Rp 4.998.332 per jam dan operasional langsung variabel berkisar Rp 13.739.748 per jam. Itu hanya estimasi saja," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Bone telah menyurat ke Pemprov Sulsel untuk meminta bantuan subsidi penerbangan dengan pesawat ATR di Bandara Arung Palakka. Hal tersebut menyusul proyek pengembangan landasan pacu 1.400 meter sudah rampung.
"Kami sudah mengusulkan proposal untuk dilanjutkan subsidinya. Sudah ada runway 1.400 meter dan semoga ditingkatkan pesawatnya ke yang besar atau ATR," ujar Andi Ikbal, Jumat (5/1).
(hsr/hsr)
