Gerat tangan jenis nanas ditemukan di permukiman warga di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Detasemen Gegana Satuan Brimob (Sat Brimob) Polda Sulsel telah mengevakuasi dan meledakkan granat tersebut.
Granat tangan tersebut terlihat berwarna hitam dan sudah berkarat. Granat tersebut memiliki motif kotak-kotak dan terdapat penutup pada bagian ujungnya.
Kapolsek Lamuru AKP Nurhayati mengatakan Sat Brimob Polda Sulsel mengevakuasi bahan peledak itu pada Sabtu (13/4) malam. Kemudian diledakkan pada Minggu (14/4) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Detasemen Gegana Sat Brimob Polda Sulsel begitu sampai tadi malam langsung mengevakuasi granat tersebut dari rumah warga. Tadi pagi baru dimusnahkan dengan cara diledakkan," ujar Nurhayati kepada detikSulsel, Minggu (14/4/2024).
Pemusnahan dilakukan di daerah pegunungan di Dusun Bompo, Desa Mamminasae, Kecamatan Lamuru sekitar pukul 09.20 Wita. Warga yang datang untuk menyaksikan diminta menjauh dari lokasi.
Nurhayati menuturkan Tim Gegana Polda Sulsel juga melakukan penyisiran di rumah warga tempat granat tersebut ditemukan. Aparat ingin memastikan tidak ada lagi bahan peledak di sekitar lokasi.
"Tadi juga sudah dilakukan penyisiran di lokasi kejadian untuk memastikan lokasi tersebut sudah aman," bebernya.
![]() |
Diberitakan sebelumnya, warga Kabupaten Bone dihebohkan dengan penemuan benda yang diduga alat peledak atau granat. Polisi langsung memasang garis polisi dan meminta warga menjauh dari lokasi.
Granat tersebut ditemukan di samping rumah warga bernama Kasmawantiar di Lappa Paobeddae, Dusun Bompo, Desa Mamminasae, Kecamatan Lamuru, Bone, Sabtu (13/4) sekitar pukul 05.00 Wita. Warga bernama Rusdiaman mengatakan granat itu ditemukan usai salat subuh.
"Itu sebenarnya dikira tempurung kelapa kecil, pas dicek ternyata besi. Saya liat ini granat modelnya, dan saya buat aduan langsung ke polisi," kata Rusdiaman kepada detikSulsel,Sabtu(13/4).
(hsr/ata)