Detasemen Gegana Satuan Brimob (Sat Brimob) Polda Sulsel meledakkan granat tangan jenis nanas yang ditemukan warga di Kabupaten Bone. Granat aktif tersebut diledakkan di tengah hutan.
"Tim Gegana memusnahkan granat yang ditemukan warga dengan cara diledakkan. Granat itu diledakkan jauh dari pemukiman warga," ujar Kapolsek Lamuru AKP Nurhayati kepada detikSulsel, Minggu (14/4/2024).
Granat itu diledakkan di daerah pegunungan di Dusun Bompo, Desa Mamminasae, Kecamatan Lamuru, Bone pada Minggu (14/4) sekitar pukul 09.20 Wita. Warga yang datang untuk menyaksikan itu diminta menjauh dari lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan informasi dari Tim Gegana kata Nurhayati, granat tersebut masih aktif. Sehingga harus dimusnahkan secepat mungkin.
"Menurut Gegana kalau yang namanya bahan peledak harus dimusnahkan cepat. Tidak boleh di simpan-simpan," katanya.
Dia menambahkan, Tim Gegana juga melakukan penyisiran di rumah warga yang ditemukan granat. Mereka memastikan tidak ada lagi bahan peledak sejenisnya.
"Tadi juga sudah dilakukan penyisiran di lokasi kejadian untuk memastikan lokasi tersebut sudah aman," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Kabupaten Bone dihebohkan dengan adanya temuan benda yang diduga alat peledak atau granat. Polisi langsung memasang garis polisi dan meminta warga menjauh.
Alat peledak atau diduga bom itu ditemukan di samping rumah warga bernama Kasmawantiar di Lappa Paobeddae, Dusun Bompo, Desa Mamminasae, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone pada Sabtu (13/4) sekitar pukul 05.00 Wita.
Salah seorang warga, Rusdiaman mengatakan, benda yang diduga granat itu ditemukan usai salat subuh. Warga awalnya mengira benda tersebut hanya tempurung kelapa.
"Itu sebenarnya dikira tempurung kelapa kecil, pas dicek ternyata besi. Saya liat ini granat modelnya, dan saya buat aduan langsung ke polisi," kata Rusdiaman kepada detikSulsel, Sabtu (13/4).
(ata/sar)