Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan tambahan kuota pupuk subsidi dua kali lipat untuk Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Awalnya, di Bone hanya mendapatkan 334.326 ton pupuk subsidi tahun ini.
"Bone dapat 2 kali lipat (dari RDKK)," ujar Amran kepada detikSulsel, Selasa (9/4/2024).
Diketahui, Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) di Bone mendapat kuota pupuk subsidi sebanyak 334.326 ton. Jumlah itu meliputi 5.671 kelompok tani di Bone.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya seluruh Indonesia jatah pupuknya dua kali lipat. Termasuk Bone," katanya.
Amran mengatakan, penambahan pupuk subsidi itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada rapat terbatas. Penambahan pupuk ini dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton.
"Kita terima kasih ke Bapak Presiden RI, setelah kami jelaskan kondisi pupuk kita turun yaitu 4,7 juta ton, dan alhamdulillah melalui diskusi panjang sudah disetujui 9,5 juta. Dan kami sudah kirim surat ke seluruh Gubernur dan Bupati se-Indonesia naik 100 persen termasuk Bone," katanya.
Lebih lanjut, Amran mewanti-wanti para pengecer pupuk agar tidak memainkan harga. Jika itu dilakukan, dia memastikan izinnya akan dicabut.
"Kawal ya kampung halaman kita, harus menjadi teladan, sampaikan ke pengecer jangan mempermainkan petani. Kalau ada pengecer yang main-main izinnya aku cabut," tegasnya.
Selain menjamin pupuk bagi petani, Amran juga memberikan jaminan harga kepada petani. Dia menegaskan harga terendah gabah Rp 6.000 per kilogram.
"Untuk jaminan harga sudah dinaikkan. Harga gabah naik dari Rp 5.000 ke Rp 6.000 itu harga terendah. Jadi tidak boleh dibeli di bawahnya," jelasnya.
"Kemudian anggaran biaya tambahan Rp 5,8 triliun kami siapkan. Selain itu optimalisasi rawa di Bone kurang lebih Rp 2,5 sampai Rp 3 triliun. Ini merupakan perhatian Bapak Presiden kepada petani di Indonesia," sambung Amran.
(ata/asm)