Pemkab Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) melalukan optimalisasi lahan rawa menjadi sawah produktif untuk meningkatkan produksi beras. Optimalisasi lahan rawa ini mencapai 5.000 hektare.
"Optimalisasi luas area persawahan di Bone yang mencapai 5.000 hektare sudah dimulai. Tentu ini akan meningkatkan produksi beras di Bone," ujar Pj Bupati Bone Andi Islamuddin kepada detikSulsel, Senin (25/3/2024).
Tanam perdana padi di lokasi optimalisasi lahan rawa berlangsung di Desa Tawaroe, Kecamatan Dua Boccoe, Bone pada Senin, (25/3). Kegiatan ini dipimpin oleh Pj Bupati Bone Andi Islamuddin bersama Kadis Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Bone Andi Asman Sulaiman, dan Dandim 1407/Bone Letkol Inf Moch. Rizqi Hidayat Djohar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi Islamuddin mengucapkan terima kasih dan rasa syukurnya kepada Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman karena proyek ini telah memberikan manfaat besar bagi Kabupaten Bone. Dia berjanji untuk menjaga keberlanjutan proyek ini dan mengajak semua pihak untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
"Ini bertujuan mengantar petani bisa meningkatkan kesejahteraannya. Apa yang dilakukan Kementan, adalah sangat luar biasa dan sebuah wujud keberpihakan kepada petani Bone," katanya.
"Apresiasi juga terhadap kinerja Andi Asman Sulaiman (Kadis TPHP) dalam meningkatkan produksi pertanian di Bone dari urutan ke 7 nasional menjadi urutan ke 4 nasional. Ini adalah kinerja yang luar biasa," sambung Andi Islamuddin.
Kepala Dinas TPHP Bone Andi Asman Sulaiman menuturkan, optimalisasi lahan rawa ini sebagai bagian dari upaya peningkatan pendapatan petani. Program ini untuk memberikan kesempatan kepada semua petani di berbagai jenis lahan untuk bertani, termasuk daerah rawa, lahan kering, dan pegunungan.
"Bone menjadi salah satu penerima utama program ini, menandakan komitmen pemerintah untuk memajukan sektor pertanian di daerah tersebut. Program ini diberi nama Petani Pilar (Petani Lahan Rawa), juga mencakup distribusi 3.400 unit pompa air untuk membantu petani dalam mengatasi masalah drainase," ucapnya.
Andi Asman mengharapkan bantuan produksi padi inoi bisa meningkatkan produksi padi di Bone. Targetnya bisa mencapai 15 ton per hektar.
"Peluncuran program ini tidak hanya menjadi momentum untuk meningkatkan produktivitas pertanian tetapi juga sebagai wujud nyata dari perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan petani. Mari kita sambut program ini dengan baik dan bersama-sama mendukung kesuksesannya," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Polbantan Gowa, Detia mengungkapkan bahwa, program ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengoptimalkan lahan rawa dalam meningkatkan dan mempercepat produksi petani. Harapannya program ini dapat meningkatkan indeks pendapatan petani di Sulsel dengan Bone menjadi kabupaten terluas.
"Target Sulawesi Selatan adalah 13 ribu hektare, dengan Bone sendiri ditetapkan sebesar 5 ribu hektare. Program ini juga mencakup bantuan pompanisasi sebanyak 38.568 unit untuk sawah tadah hujan, yang sebelumnya tidak produktif. Hal ini diharapkan dapat mengembalikan Bone sebagai lumbung pangan nasional," bebernya.
(ata/asm)