Petani Jagung di Bone Ogah Jual Hasil Panen gegara Harga Anjlok Rp 3.000/Kg

Petani Jagung di Bone Ogah Jual Hasil Panen gegara Harga Anjlok Rp 3.000/Kg

Agung Pramono - detikSulsel
Sabtu, 16 Mar 2024 16:30 WIB
Harga jual jagung di Bone anjlok.
Harga jual jagung di Bone anjlok. Foto: (Agung Pramono/detikSulsel)
Bone -

Petani jagung di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) rela tidak menjual jagungnya karena harga jualnya anjlok. Petani lebih memilih menyimpan jagungnya ketimbang menjualnya dengan harga Rp 3.000/kg.

"Sekarang harga jagung terjun bebas, kisaran Rp 2.800/kg hingga Rp 3.000/kg. Saya lebih pilih tahan jagungku saja dari pada jual rugi," ujar petani jagung asal Kecamatan Amali, Ahmad kepada detikSulsel, Sabtu (16/3/2024).

Ahmad mengatakan bahwa sebelum masa panen raya harga jual jagung masih di angka Rp 6.000/kg hingga Rp 7.000/kg. Menurutnya, petani akan rugi besar jika menjualnya dengan harga Rp 3.000/kg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya rugi besar dengan penurunan harga tersebut. Jagung yang sudah siap jual harus disimpan sampai harga jagung kembali normal," katanya.

Ahmad mengaku heran dengan harga jagung yang turun padahal harga pupuk, bibit, dan biaya perawatan meningkat. Dia pun meminta pemerintah memberikan solusi terkait masalah ini.

ADVERTISEMENT

"Saya heran, kenapa turun sekali harganya ini jagung. Kami minta kepada pemerintah untuk memberikan solusi soal ini," bebernya.

Petani jagung lainnya asal Kecamatan Libureng Faridawati menuturkan, harga jagung saat ini turun drastis. Para petani di Kecamatan Libureng juga masih menahan jagungnya untuk dijual.

"Sebagian warga (Kecamatan Libureng) masih menahan jagungya. Petani berharap harga bisa naik," ucapnya.

Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bone Abdul Rauf menuturkan, pemerintah tetap berupaya untuk memperhatikan para petani jagung. Bahkan Dinas TPHP sudah menggandeng Bulog dan para industri pakan.

"Kami sementara koordinasi dengan Bulog dengan industri pakan agar diserap jagung para petani. Kami upayakan agar harga jagung bisa naik," ucapnya.

Diketahui, petani jagung sudah mengeluhkan penurunan harga jual jagung terbebut. Sebelumnya, harga jual jagung berada di angka Rp 3.500 per kilogram.

"Harga jagung ini turun dari Rp 6.000 per kilogram menjadi Rp 5.000 per kilogram, dan sekarang sudah Rp 3.500 per kilogram. Kami pasti rugi jika menjual dengan harga segitu," ujar petani jagung asal Kecamatan Lamuru, Nani kepada detikSulsel, Sabtu (9/3).

Nani mengatakan harga jagung ini sudah turun sebelum panen raya pada pertengahan Maret mendatang. Menurutnya, harga jagung bisa saja semakin turun jika sudah memasuki panen raya.

"Belum panen raya orang sudah turun harga jagung. Nah semua petani panen raya mulai pertengahan bulan Maret," katanya.

"Kalau kita jual dengan harga Rp 3.500 itu sudah rugi. Pupuk sekarang mahal, bibit jagung juga mahal, belum lagi biaya perawatan," sambung Nani.




(asm/hmw)

Hide Ads