Dinas Sosial Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) menegur Kepala Desa Waji bernama Setta yang mengancam warganya dikeluarkan dari penerima bantuan sosial (bansos) lantaran caleg dukungannya tidak dipilih. Dinsos menegaskan kepala desa tidak berhak menarik bansos dari Kementerian Sosial.
"Saya sudah sampaikan ke kadesnya tidak boleh seperti itu. Kades juga tidak punya hak untuk mengeluarkan penerima bansos seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Bantuan Langsung Tunai (BLT)," ujar Kadinsos Bone Andi Mappangara kepada detikSulsel, Selasa (12/3/2024).
Andi Mappangara mengatakan PKH, BPNT, dan BLT sumber dananya dari Kementerian Sosial untuk keluarga penerima manfaat (KPM). Dia menyebut hal itu berbeda dengan BLT yang memang bersumber dana desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk bantuan sosial itu (PKH, BPNT, dan BLT) yang sumber dananya dari pusat, dan semua KPM ditentukan oleh Kemensos. Untuk BLT dana desa, desa sendiri yang menentukan penerimanya," katanya.
Andi Mappangara menambahkan, oknum kades yang mengancam mengeluarkan penerima bansos karena sesuatu dan lain hal sangatlah tidak etis dan salah. Dia menegaskan kades jangan pernah mempolitisasi bansos.
"Keliru dan tidak benar kalau itu yang dilakukan (Kades Waji). Kami menekankan bahwa hal tersebut sangat tidak etis dan salah karena kewenangan kades tidak sampai seperti itu dan kami sangat berharap bansos jangan menjadi alat politik," jelasnya.
"Kades silakan berpolitik tapi jangan bansos yang dipolitisasi karena KPM itu adalah masyarakat tidak mampu dan pemerintah wajib merubah taraf hidup mereka dari tidak mampu menjadi mampu. Tugas itu juga termasuk pemerintah desa dan kelurahan," sambung Mappangara.
Diberitakan sebelumnya, Setta menjadi sorotan karena marah-marah saat mengumpulkan warga penerima PKH dan BPNT. Setta diduga marah karena warga tidak mendukung caleg arahannya di Pileg 2024.
Peristiwa tersebut terjadi di Balai Kantor Desa Waji pada Jumat (8/3) lalu. Kades Waji mengumpul penerima PKH dan BPNT untuk Dusun 3 Lallere'e serta Dusun 2 Mauleng Desa Waji, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone.
"Pak Desa Waji Haji Setta marah-marah karena pileg arahannya dia untuk dukung calonnya. Baru kami dianggap tidak ikut dan disinggung semua bantuan dari dirinya, baru masyarakat tidak pernah mengingat jasanya," kata warga Desa Waji berinisial KM, Senin (11/3).
"Saat dia marah-marah dia tidak menyebut nama calon yang didukung. Tapi kami sudah tahu semua yang dia dukung Pak Ambo Dalle (mantan Wakil Bupati Bone)," sambung KM.
KM mengatakan, saat itu Setta mengancam akan mengeluarkan warga yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Warga pun terpaksa datang mengikuti perintah Setta.
"Pak Desa Waji kumpul warga saat itu hari Jumat. Ancamannya kalau tidak hadir mau dibuka bantuan PKH dan BPNT. Kita takut karena diancam-ancam akan dikeluarkan sebagai penerima. Kita mau apa kalau begitu pemerintah ta," bebernya.
(ata/hmw)