Heboh Kades di Bone Marah ke Penerima Bansos gegara Calegnya Tak Didukung

Heboh Kades di Bone Marah ke Penerima Bansos gegara Calegnya Tak Didukung

Agung Pramono - detikSulsel
Senin, 11 Mar 2024 15:30 WIB
Kantor Desa Waji, Kabupaten Bone, Sulsel.
Foto: Kantor Desa Waji, Kabupaten Bone, Sulsel. (Agung Pramono/detikSulsel)
Bone -

Viral di media sosial Kepala Desa Waji di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), bernama Setta, marah-marah saat mengumpulkan warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Setta diduga marah karena warga tidak mendukung caleg arahannya di Pileg 2024.

Peristiwa tersebut terjadi di Balai Kantor Desa Waji pada Jumat (8/3) lalu. Kades Waji mengumpul penerima PKH dan BPNT untuk Dusun 3 Lallere'e serta Dusun 2 Mauleng Desa Waji, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone.

"Pak Desa Waji Haji Setta marah-marah karena pileg arahannya dia untuk dukung calonnya. Baru kami dianggap tidak ikut dan disinggung semua bantuan dari dirinya, baru masyarakat tidak pernah mengingat jasanya," kata warga Desa Waji berinisial KM kepada detikSulsel, Senin (11/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat dia marah-marah dia tidak menyebut nama calon yang didukung. Tapi kami sudah tahu semua yang dia dukung Pak Ambo Dalle (mantan Wakil Bupati Bone)," sambung KM.

KM mengatakan, saat itu Setta mengancam akan mengeluarkan warga yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Warga pun terpaksa datang mengikuti perintah Setta.

ADVERTISEMENT

"Pak Desa Waji kumpul warga saat itu hari Jumat. Ancamannya kalau tidak hadir mau dibuka bantuan PKH dan BPNT. Kita takut karena diancam-ancam akan dikeluarkan sebagai penerima. Kita mau apa kalau begitu pemerintah ta," bebernya.

Dalam pertemuan itu, KM menyebut Setta kembali meminta warga penerima PKH dan BPNT untuk mendukung calonnya pada Pilkada Bone 2024. Warga diminta harus mengikut dengan pemerintah.

"Ke depannya nanti di pemilihan bupati diminta ki bersatu untuk dukung calonnya. Karena beliau lagi mau maju calon bupati," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Waji, Setta mengaku tidak pernah mengancam warganya dihapus sebagai penerima Bansos. Dia menyebut, dirinya marah ke warganya untuk kebaikan desanya.

"Tidak ada saya ancam untuk dikeluarkan dari penerima Bansos. Tidak ada tekanan, dan kalau saya marah-marah wajar karena ada satu dusun tidak mau bersatu untuk buka jalan tani," ucapnya.

Setta membantah jika dirinya marah karena penerima Bansos tidak mendukung salah satu calon. Menurutnya, dia hanya mengajak warga untuk bersatu.

"Cuman saya mengajak untuk memperbaiki persatuan dan kesatuan selaku warga Desa Waji, karena mereka semua masyarakat saya. Saya ajak itu untuk bersatu, karena kalau tidak bagus persatuan tidak bagus kampung ta," jelasnya.

Berdasarkan video berdurasi 5 menit 22 detik yang diterima detikSulsel, tampak Kepala Desa Waji, Setta berbicara kepada warganya menggunakan sound system dan menyindir para penerima bantuan sosial. Setta mengatakan sengaja mengumpulkan warganya karena tidak pernah mengingat jasa kepala desa.

"Tidak tahu diri sudah dibantu, membuang pemimpinnya. Buktinya PKH, BPNT, BLT, tambah yang saya urus sertifikat gratis lebih 1.000 orang, hanya 260 yang ikut ke saya," ujar Setta dalam video itu. Pernyataan Setta sudah diterjemahkan dari bahasa Bugis ke bahasa Indonesia.

"Tidak begitu dibilang masyarakat yang bagus," sambung Setta.




(ata/asm)

Hide Ads