Sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga menjelang bulan suci Ramadan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pemkab Bone mengaku kenaikan harga itu masih dalam batas kewajaran.
"Dari hasil pemantauan ketersediaan bahan pokok tercukupi. Namun, karena tingginya permintaan sehingga ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga," ujar Pj Bupati Bone Andi Islamuddin kepada detikSulsel, Minggu (10/3/2024).
Pemantauan harga bahan pokok dilakukan di Pasar Bajoe dan Pasar Palakka pada Minggu (10/3) sekitar pukul 07.30 Wita. Pemantauan dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi Islamuddin mengatakan, dari hasil pemantauan ditemukan bahan pokok yang mengalami kenaikan adalah bawang putih dari Rp 40 ribu per kg ke Rp 45 ribu per kg, ayam ras dari harga Rp 30 ribu ke Rp 33 ribu per ekor. Kemudian harga telur dari Rp 53 ribu naik menjadi Rp 55 ribu per rak, dan cabai besar harga Rp 60 ribu per kg ke Rp 65 ribu per kg.
"Kenaikan ini normal, tidak terlalu tinggi. Kenaikan ini masih dalam batas kewajaran menjelang Ramadan karena banyak kebutuhan," katanya.
Andi Islamuddin menuturkan, beras juga mengalami kenaikan. Untuk beras medium harga Rp 11 ribu per kg menjadi Rp 14 ribu per kg, dan beras premium dari harga Rp 15 ribu per kg menjadi Rp 16 ribu per kg.
"Saya perintahkan kepada Bulog untuk menempatkan beras SPHP di sejumlah titik-titik di pasar yang mengalami kenaikan. Apalagi beras SPHP harganya hanya Rp 10.900 per kg," terangnya.
Dia menambahkan, upaya pemerintah daerah mengadakan Gerakan Pangan Murah yang melibatkan beberapa instansi terkait di kecamatan maupun di Kota Watampone terbilang berhasil. Pemkab Bone juga kembali menjadwalkan pasar murah.
"Nanti kita akan gelar pasar murah. Kami sudah instruksikan kepada Dinas Perdagangan untuk melakukan secara mobile ke pasar-pasar agar dapat mengecek harga yang mengalami lonjakan," jelasnya.
(ata/sar)