Honorer yang tergabung dalam Satgas Damkar Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), menolak tawaran Pemkab Bone untuk membuka kuota formasi khusus damkar di seleksi PPPK tahun 2024. Pemerintah justru didesak menggugurkan kelulusan 20 pelamar yang telah lolos seleksi PPPK formasi Damkar tahun 2023.
"Tidak ada tawaran kuota. Kami dari Satgas Damkar tolak yang 20 orang itu dari kategori lain," ujar salah satu anggota Satgas Damkar berinisial DH kepada detikSulsel, Selasa (6/2/2024).
DH mengatakan, Damkar Bone punya kuota sebanyak 25 pada tahun 2023. Dari 25 kuota itu, 5 orang di antaranya yang lolos dari honorer K2, sedangkan 20 orang dari kategori lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu yang kita tolak 20 orang dan harus digugurkan. Karena ada dari puskesmas, Satpol PP, dan Dishub," katanya.
DH menambahkan, pihak Satgas Damkar tidak mempermasalahkan soal kuota formasi. Sekalipun konsekuensinya formasi damkar belakangan harus dihapuskan.
"Kami tidak peduli itu kuota yang dijanjikan Pj Bupati, intinya harus gugur itu dari 20 yang dinyatakan lolos sebelumnya. Kalau pun risikonya dihilangkan kuotanya Damkar tahun 2024 tidak masalah, asal tidak diterima itu 20 orang," jelasnya.
"Teman-teman tidak terima, karena ada 10 perempuan yang masuk. Intinya harus digugurkan itu 20 orang. Kenapakah susah sekali digugurkan itu 20 orang? Apakah keluarga pejabat?" sambung DH.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Damkar Bone Andi Iskandar mengaku sudah ada solusi yang disepakati bersama honorer Damkar Bone dalam mediasi yang digelar Senin (5/2) malam. Seleksi PPPK formasi damkar akan disiapkan lagi tahun ini.
"Sudah ada solusi, sudah aman dan akan dibukakan formasi khusus bagi Damkar saja," bebernya.
Menurut Iskandar, Pj Bupati Bone akan bersurat ke Kemendagri untuk penerimaan PPPK 2024 khusus damkar. Namun dia belum merinci jumlah formasi yang akan disiapkan.
"Jadi (disiapkan penerimaan PPPK tahun 2024) formasi khusus untuk damkar dan tidak ada lagi campuri," imbuhnya.
(sar/hmw)