Kapolda Sulsel Bangun Kelas Jauh untuk Siswa SD di Pedalaman Bone

Kapolda Sulsel Bangun Kelas Jauh untuk Siswa SD di Pedalaman Bone

Agung Pramono - detikSulsel
Jumat, 15 Des 2023 12:30 WIB
Kelas jauh SD Inpres 5/81 Taipong di Bone yang dibangun Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian.
Foto: Kelas jauh SD Inpres 5/81 Taipong di Bone yang dibangun Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian. (Dok. Istimewa)
Bone -

Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Andi Rian R Djajadi membangun kelas jauh untuk siswa SD Inpres 5/81 Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone. Pembangunan ini atas rasa prihatin Andi Rian atas kondisi sejumlah siswa di pedalaman yang harus berjalan kaki sejauh 7 kilometer hingga melewati hutan untuk sampai ke sekolah.

"Bapak Kapolda Sulsel yang baru yang inisiasi itu kelas jauh. Dia bangun itu sekolah karena melihat berita dari detik.com dan prihatin dengan anak sekolah yang jalan kaki dan harus bawa parang," ujar Kasat Intelkam Polres Bone Iptu Muhammad Yufsin kepada detikSulsel, Jumat (15/12/2023).

Yufsin menjelaskan kelas jauh mulai dibangun sejak Andi Rian masih menjabat Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel). Sementara kelas jauh itu telah rampung bersamaan dengan kepindahannya menjadi Kapolda Sulsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih menjabat Kapolda Kalsel dulu diinisiasi pembangunannya. Bapak Kapolda perintahkan ke kami untuk tinjau apa ada lahan yang bisa dibanguni, kebetulan saat itu Pak Desa Tapong menghibahkan lahannya," beber Yufsin.

Dia menerangkan, kelas jauh itu mulai dibangun di bulan Februari 2023 yang dikerjakan oleh personel Polsek Tellulimpoe bergotong royong dengan warga setempat. Pembangunannya baru rampung di bulan Agustus 2023.

ADVERTISEMENT

"Kelas jauh itu sudah rampung digunakan. Sudah mi juga syukuran kemarin. Kelas jauh yang dibangun itu mulai kelas 1 sampai kelas 3. Ada juga satu ruangan untuk guru," sambung Yufsin.

Sementara Kepala Desa Tapong Ridwan bersyukur atas dibangunnya kelas jauh untuk warganya. Hal itu akan memudahkan siswa untuk lebih cepat ke sekolah dan tidak perlu lagi dihantui rasa takut.

"Kami sangat bersyukur atas pembangunan kelas jauh ini. Kami atas nama Pemerintah Desa Tapong dan warga Desa Tapong mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Kapolda atas kepeduliannya kepada warga kami, sehingga tidak perlu lagi jalan kaki jauh dan membawa parang ke sekolah," ucap Ridwan.

Ridwan berharap agar Kapolda Sulsel bisa meluangkan waktu untuk meresmikan kelas jauh ini. Sebab, sejak Indonesia merdeka baru ada kelas jauh dibangun di Desa Tapong.

"Kami sangat berharap Bapak Kapolda bisa meluangkan waktunya untuk meresmikan kelas jauh ini. Apalagi ini kelas jauh baru ada sejak Indonesia merdeka. Semoga Bapak Kapolda bisa datang meresmikan ini, suatu kebanggaan tersendiri bagi kami jika berkenan meresmikan sekolah yang dibangunnya," jelasnya.

Untuk diketahui, sejumlah siswa SD terpaksa menempuh perjalanan jauh untuk ke sekolah. Para siswa SD ini mesti berangkat sejak dini hari berjalan kaki sepanjang 7 kilometer dengan membawa parang untuk melewati hutan dan 6 sungai.

"Saya berangkat dari rumah jam 3 subuh. Saya bersama adik perempuanku Nursabbi (11), dan kakakku Kamriani (12), serta satu temanku. Kami semua bawa parang," kata siswa SD Inpres 5/81 Tapong, Yudding (12) saat ditemui detikSulsel, Selasa (14/6).

Yudding mengatakan parang yang dibawanya itu untuk berjaga-jaga saja di perjalanan ketika mendapati hewan buas. Parang itu juga akan disimpan di perkampungan, dan tidak dibawa ke sekolah.

"Saya bawa parang karena takut sama ular sawah. Biasa dapat ular sawah berukuran besar. Kalau bawa parang dapat ular sawah langsung ditebas saja," tuturnya.




(sar/ata)

Hide Ads