Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran membuka Rapat Koordinasi dan Silaturahmi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) serta Rapat Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Kalteng di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng. Dalam kesempatan itu, Sugianto menekankan beberapa hal terkait pengendalian inflasi, antisipasi mudik lebaran, kesiapsiagaan menghadapi Karhutla 2023, antisipasi banjir serta percepatan penyelesaian batas desa.
"Provinsi dan kabupaten dan kota, harus punya tekad dan komitmen bersama terkait anggaran dalam menghadapi bencana alam seperti banjir, kebakaran hutan, inflasi, termasuk bencana non alam yang tidak terduga," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (15/3/2023).
Sugianto mengungkapkan pengendalian inflasi harus benar-benar menjadi perhatian serius bagi semua stakeholders. Terutama, menjelang bulan Ramadan dan Lebaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Upaya-upaya pengendalian inflasi harus tetap konsisten dilakukan. Pantau rutin pasar-pasar untuk memastikan keterjangkauan harga dan ketersediaan bahan pokok. Lakukan langkah-langkah intervensi jika diperlukan, seperti pasar murah dan pasar penyeimbang. Jaga komunikasi dan ekspektasi masyarakat agar tidak melakukan panic buying," ujarnya.
Sugianto juga mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung pengendalian inflasi di Kalteng, khususnya TPID dan Satgas Pangan.
"Inflasi di Kalimantan Tengah sempat tinggi di akhir tahun 2022, tapi alhamdulillah, sepanjang tahun 2023 ini terus membaik. Inflasi gabungan pada bulan Februari 2023 tercatat sebesar 5,94% (yoy), urutan ke-15 nasional," ungkapnya.
Sugianto mengatakan capaian ini tidak lepas dari kerja keras dan upaya seluruh stakeholders. Mulai dari operasi pasar murah dan pasar penyeimbang, sidak pasar, Gertam Babe, hingga menjalin kerja sama antar daerah.
Ia pun berpesan agar pasar penyeimbang tetap digalakkan dan diarahkan ke kecamatan dan desa yang betul-betul terimbas inflasi.
Terkait karhutla, Sugianto menyampaikan dalam tiga tahun terakhir karhutla di Kalteng sangat terkendali. Meski begitu, ia meminta seluruh jajaran untuk tetap waspada dengan memantapkan kesiapan SDM, sarana prasarana dan anggaran.
"Tahun 2023 ini kita harus lebih waspada. Januari 2023, hotspot dan kejadian karhutla di Kalimantan Tengah dua kali lipat dibandingkan tahun 2022. BMKG juga sudah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi El Nino dan kemarau panjang, diperkirakan terjadi mulai April dan puncaknya Agustus 2023," paparnya.
"Kita harus siap belajar dari pengalaman yang ada, jangan sampai pengalaman itu tidak menjadi kita matang dan siap dalam menghadapi masalah, apalagi masalah itu merupakan hal-hal yang terulang setiap tahun," sambung Sugianto.
Sugianto meminta pemprov dan kabupaten/kota memperkuat kerja sama dan sinergitas. Ia pun mengingatkan agar masing-masing pihak tidak bertindak parsial tanpa terkoordinasi dengan baik.
"Segera tetapkan status siaga darurat karhutla jika dipandang perlu, seperti yang telah dilakukan Kabupaten Sukamara dan Lamandau," tambahnya.
Antisipasi Lebaran & Akselerasi Digitalisasi
Menyambut Bulan Ramadan dan Idul Fitri, Sugianto meminta seluruh pihak untuk menjaga kerukunan antar umat beragama, keamanan, ketertiban, kondusifitas dan keharmonisan di Kalteng.
"Mudik lebaran juga harus dipersiapkan dan diantisipasi sebaik mungkin, terlebih PPKM telah dicabut," ucapnya.
Sugianto menambahkan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Perhutanan Sosial juga perlu didorong. Sehingga, masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kawasan hutan yang dikelola. Selain itu, ia juga mengimbau seluruh pihak terkait untuk mengantisipasi potensi terjadinya bencana lain akibat curah hujan tinggi.
Sugianto kemudian menginstruksikan para bupati untuk memperhatikan desa tertinggal. Ia juga meminta seluruh bupati untuk dapat segera melakukan langkah-langkah percepatan penyelesaian batas desa di wilayahnya masing-masing.
"Saya ingatkan juga kepada para Bupati, dari 1.432 Desa di Kalimantan Tengah, saat ini masih ada 3 Desa Sangat Tertinggal dan 229 Desa Tertinggal," imbuhnya.
Sugianto juga meminta digitalisasi terus digencarkan guna mendukung percepatan pembangunan, mendongkrak pertumbuhan perekonomian, dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di seluruh wilayah Kalteng. Ia meminta seluruh pihak dapat berkolaborasi bersama untuk memajukan berbagai sektor pembangunan daerah dan menyejahterakan masyarakat Kalteng.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Ketua DPRD Kalteng Wiyatno, Unsur Forkopimda Kalteng, Sekretaris Daerah Kalteng H. Nuryakin, bupati, wali kota, serta Forkopimda kabupaten/kota.
(prf/ega)