Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjadi persoalan tahunan di wilayah Banjarmasin. Karena itu, Polresta Banjarmasin menggelar apel gabungan dengan melibatkan unsur forum komunikasi daerah (Forkopimda) Banjarmasin.
"Secara empiris, dampak Karhutla bersifat signifikan dan ekstensif. Karhutla turut mendisrupsi stabilitas ekonomi nasional melalui berbagai gangguan," ujar Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Cuncun Kurniadi, Senin (26/5/2025).
Selain itu, Karhutla turut berdampak pada jadwal penerbangan pesawat yang menjadi terhambat akibat jarak pandang yang terganggu dengan asap karhutla.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivitas pendidikan turut terganggu sebab gangguan asap yang dikhawatirkan dapat memicu kasus Infeksi Saluran Penafasan Akut (ISPA). Dengan beberapa kekhawatiran itu, Cuncun ingin pencegahan Karhutla menjadi PR bersama. Tak hanya pemerintah, tapi juga masyarakat setempat.
"Ini urgensi bagi kita semua untuk memperkuat langkah-langkah preventif dan responsif secara terintegrasi, sistematis dan berkelanjutan," katanya.
Cuncun mengatakan, berdasarkan prediksi BMKG, musim kemarau yang rentan terjadinya Karhutla terjadi pada periode Juli hingga Agustus 2025. Meskipun tidak terdapat hutan yang luas di Banjarmasin, tetapi Cuncun menyebut turut berwaspada terhadap lahan terbuka dan pemukiman.
Tak lupa, dirinya turut memantau kesiagaan alat-alat yang dibutuhkan untuk menanggulangi karhutla yang ditimbulkan. Kegiatan ini melibatkan unsur forkopimda. Cuncun berharap upaya ini bisa membuahkan hasil yang manis dan bisa mengurangi dampak Karhutla di masyarakat.
"Kita percaya bahwa bencana karhutla bisa diminimalkan secara signifikan melalui kerja kolektif berkesinambungan," tuturnya.
(des/des)