Provinsi Sulawesi Selatan terpilih sebagai ikon pameran terbesar se-Asia Tenggara pada acara ekshibisi kerajinan bertajuk Inacraft di Jakarta Convention Center. Hal itu berdasarkan hasil beauty contest yang dilakukan Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi).
Kepala Dinas Perindustrian Sulawesi Selatan Ahmadi Akil mengatakan acara yang akan berlangsung mulai 1-5 Februari 2023 ini diprediksi bakal diikuti lebih dari 1.200 tenant pengrajin dari seluruh Indonesia. Hal itu menjadi potensi besar bagi Sulsel untuk menunjukan eksistensi seni, budaya, kreativitas, kerajinan, lokalitas, dan pariwisata.
"Di samping lima produk kerajinan unggulan, kita berharap dari segi seni budaya dan fashion show, pariwisata, kita harapkan kabupaten/kota berkontribusi," kata Ahmadi dalam keterangan tertulis, Selasa (28/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, terpilihnya Sulsel sebagai ikon pameran terbesar di Asean tersebut karena mengedepankan kolaborasi. Tidak hanya memunculkan instansi sebagai sebuah provinsi yang berdiri tunggal, keterlibatan 24 kabupaten/kota juga dibuka lebar.
Provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Andi Sudirman Sulaiman ini juga melibatkan setiap kabupaten dan kota untuk menampilkan keunikan dan kreatifitas dari setiap daerahnya masing-masing.
Ahmadi mengatakan pihaknya menghadirkan Baco Becce yang merupakan sepasang muda mudi lengkap dengan songkok recca dan pakaian khas Bugis-Makassar untuk menjadi maskot di acara tersebut. Kehadiran maskot tersebut untuk menonjolkan unsur lokalitas dan keterlibatan semua pihak.
"Ini memperlihatkan bagaimana baik laki-laki maupun wanita di Sulsel akan terlibat. Sejauh ini, kesiapan kita sudah di atas 90 persen," ungkapnya.
Pihaknya turut menampilkan Kapal Phinisi di Inacraft. Dengan pertimbangan bahwa Kapal Phinisi sudah mendunia dan mampu menambah daya promosi Inacraft tidak hanya di Indonesia, tetapi ke seluruh dunia.
Dalam pameran nantinya, Kapal Phinisi akan hadir dengan 24 jangkar sebagai penggerak dan pengendali. Bukti kolaborasi yang kuat antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota.
Serta pihaknya akan menampilkan rumah adat khas dari empat etnis yang ada di Sulsel. Di mana setiap konstruksinya mulai pintu gerbang, panggung utama, dan pavilion dikonsep dengan nuansa khas bangunan Sulsel.
"Kapal Phinisi yang berasal dari Sulawesi Selatan merupakan identitas dari bangsa Indonesia dan sejak 7 Desember 2017 ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO kategori Warisan Budaya Tak Benda," tutup Ahmadi Akil.
(ega/ega)