Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) membuka ruang sedekah melalui sampah. Mereka membeli sampah berupa plastik hingga besi dan mengkonfersi hasil penjualan masyarakat untuk dialihkan sebagai sedekah.
"Yang punya sampah bernilai ekonomis boleh dibawa langsung ke Bank Sampah. Sampah itu per kilogram (dibeli) Rp 1.000 sampai Rp 2.000. Hasilnya akan kami serahkan sepenuhnya untuk masjid, rumah tahfiz, dan panti asuhan," kata Kepala DLH Bone Dray Vibrianto kepada detikSulsel Selasa (22/3/2022).
Metode ini dilakukan setelah 10 tahun penanganan sampah di Bone tidak ada hasil. Masyarakat masih cenderung pasif dalam melakukan pemilahan sampah mulai dari rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kampanye sampah jadi uang ternyata tidak menarik buat masyarakat Bone. Jadi kita coba sampah jadi sedekah dengan memberi nama bersedekah dengan sampah," ucapnya.
Dray mengatakan pada 26 Maret nanti akan dilaksanakan kerja bakti terpadu sebagai rangkaian Hari Jadi Bone ke-692. Sampah-sampah yang masih bisa diolah akan diserahkan ke Bank Sampah.
"Semua akan dibeli oleh Bank Sampah. Memang murah pembeliannya, tetapi bukan persoalan murahnya dilihat, ini biar ada nilai yang didapat, apalagi masyarakat Bone sangat religius," katanya.
"Ke depannya diharapkan orang akan berpikiran lebih maju ketika melihat sampah untuk membawanya ke bank sampah. Itu terus didorong kepada masyarakat," sambungnya.
Adapun lokasi titik Bank Sampah bisa ditemui di Bank Sampah Induk Mabessa Jalan Lapawawoi Karaeng Sigeri, Bank Sampah Unit SDN 24 Macanang, Bank Sampah Unit SMAN 13 Watampone, Bank Sampah Unit SMPN 7 Bajoe, Bank Sampah Unit SDN 23 Jeppe'e, Bank Sampah Unit SDN 10/73 Watang Palakka, Bank Sampah Unit SDN 26 Watang Palakka, dan Bank Sampah Unit 12/79 Jeppe'e.
(asm/nvl)