Emak-emak di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyerbu pasar murah. Sembako dijual di bawah harga pasaran, hanya saja komoditas minyak goreng yang dicari warga justru tidak disediakan.
Pantauan detikSulsel, Selasa (22/3/2022) di Lapangan Merdeka Bone, emak-emak sudah mengantre sejak pukul 07.00 Wita dalam pasar murah yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone ini. Ada 17 stand tersedia yang menjual bahan pokok, mulai dari beras, gula pasir, telur ayam, bawang merah, bawang putih dan sebagainya.
"Kami adakan pasar murah selama 3 hari mulai 22 Maret sampai 24 Maret. Ada 9 kebutuhan bahan pokok yang kita sediakan di pasar murah ini kecuali minyak goreng," kata Sekda Bone Andi Islamuddin kepada detikSulsel, Selasa (22/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Islamuddin mengaku, minyak goreng tidak disediakan dalam pasar murah menyusul larangan dari Kementerian Perdagangan. Dia berdalih instruksi pusat itu sebagai upaya menstabilkan harganya.
"Masyarakat sangat antusias terhadap pasar murah ini. Harganya memang lebih murah dibanding pasaran. Selain dalam rangka Hari Jadi Bone ke-692, pasar murah ini juga digelar jelang Ramadan karena kebutuhan biasanya meningkat," sebutnya.
Plt Kepala Dinas Perdagangan Bone Andi Ikhwan Burhanuddin menambahkan pelaksanaan pasar murah ini dilakukan karena saat ini harga bahan pokok mulai mengalami lonjakan. Pasar murah ini diharap bisa menstabilkan harga sembako.
Harga yang disediakan di pasar murah ini relatif lebih murah dari pasaran. Pabrik Gula Arasoe menyediakan gula 3 ton harganya Rp 12.000 per kg sementara di pasaran Rp 14.000. Ayam potong Rp 100.000 tiga ekor sementara di pasaran dijual Rp 45 ribu per ekor, telur ayam Rp 100.000 tiga rak sementara di pasaran Rp40 ribu per rak.
"Selisih harga antara di pasar murah dengan pasar-pasar lainnya di Bone cukup besar. Insyaallah akan kami adakan pasar murah ini lagi karena melihat antusias masyarakat," jelas Ikhwan.
(tau/sar)