Profil Bernardo Tavares Mundur dari PSM Makassar, Pernah Juara Liga 1

Manajemen PSM Makassar resmi memperpanjang kontrak pelatih Bernardo Tavares — Dirut PSM Sadikin Aksa saat perpanjangan kontrak dengan Bernardo Tavares hingga 2026. Foto: Istimewa/tangkapan layar (Instagram PSM Makassar)

Daftar Isi

Profil Bernardo Tavares Mundur dari PSM Makassar

Makassar -

Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengumumkan mundur sebagai juru taktik tim Juku Eja. Bernardo berpisah dengan PSM setelah menjalin kontrak selama 3,5 tahun.

Pelatih asal Portugal itu pernah menorehkan prestasi gemilang dengan mengantar PSM Makassar sebagai juara Liga 1 Indonesia musim 2022/2023. Bernardo juga sukses membawa tim Juku Eja tampil di pentas kompetisi Asia hingga ASEAN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas prestasi gemilangnya Bernardo sempat memperpanjang kontraknya dengan Pasukan Ramang selama 3 musim. Pelatih berlisensi UEFA Pro itu menerima kontrak kerjasama sebagai pelatih PSM hingga 2026.

Di musim keduanya 2023/2024, Bernardo dan PSM gagal menembus 10 besar klasemen Liga 1. Performa buruk PSM saat itu karena ditinggal sejumlah pemain bintangnya.

Bernardo kembali membawa tim Juku Eja bersaing di posisi papan atas di musim 2024/2025. PSM menutup musim kompetisi dengan finish di posisi ke-6 klasemen.

Memasuki musim keempat bersama PSM, Bernardo mengalami masa-masa yang sulit. Bernardo meninggalkan PSM dengan kondisi terpuruk dengan bertengger di posisi ke-14 klasemen.

Pelatih berusia 45 tahun itu sempat mengeluhkan tunggakan gaji selama 5 bulan. Bernardo juga kerap menyinggung kondisi finansial PSM yang tidak sehat hingga memutuskan untuk mengundurkan diri.

"Dengan penuh kesedihan, saya mengumumkan keberangkatan saya dari PSM Makassar, klub tertua di Indonesia dengan sejarah hampir 110 tahun," ungkap Bernardo melalui akun media sosial Instagram resminya, Rabu (1/10/2025)

Bernardo mengungkapkan sudah 3,5 tahun gajinya telat dan kurang selama menjadi pelatih PSM. Kini pelatih asal Portugal itu memilih untuk tidak melanjutkan kontraknya bersama PSM yang seharusnya berakhir tahun depan.

"Alasannya adalah kurangnya pembayaran gaji, situasi yang saya hadapi selama 3 setengah tahun saya menjadi pelatih. Namun yang kini menjadi tidak berkelanjutan," ujarnya.