PSM Makassar tidak tinggal diam atas insiden yang terjadi saat melawan Persik Kediri di Stadion Brawijaya dalam laga pekan ke-23 Liga 1 2023/2024. Di laga itu, PSM harus puas bermain imbang karena 'dicurangi' tim tuan rumah.
"Mengenai insiden kediri kita sudah siapkan suratnya. Jadi bukannya kita tidak bereaksi. Setiap game kita lakukan komplen ke PSSI dan Liga," kata Direktur Utama PSM Makassar Sadikin Aksa, Rabu (20/12/2023).
![]() |
Sadikin mengatakan, pihaknya sengaja tidak terlalu mengumbar surat keberatannya. Dia tidak ingin terjadi gejolak yang bisa membuat situasi bertambah rumit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan itu bukan kewajiban kita anu (umbar) ke media, kenapa? Saya takutnya kita juga kasih ke media, PSSI dan liga marah, lebih bagus kan namanya protes resmi, ya resmi kita lakukan," jelas Komisaris PT LIB tersebut.
Lebih lanjut, Sadikin cukup mengkritisi insiden yang terjadi di Stadion Brawijaya. Hal tersebut menurutnya tidak boleh lagi terulang ke depannya.
"Mana ada pertandingan sepakbola sampai berhenti lama begitu," ucap Sadikin sembari senyum tipis.
Diketahui, pertandingan Persik Kediri Vs PSM Makassar di Stadion Brawijaya, Senin (18/12/2023) berakhir imbang 1-1. Di laga tersebut pertandingan sempat jeda lebih dari 1 jam.
Pertandingan dihentikan saat PSM Makassar mencetak gol pada menit ke-86 melalui sundulan Yuran Fernandes. Gol tersebut membuat suporter Persik bereaksi dengan melakukan lemparan dan masuk ke area terlarang di pinggir lapangan.
Saat pertandingan dihentikan sangat lama, pelatih PSM Bernardo Tavares dan pemainnya Yuran Fernandes sudah meninggalkan stadion untuk menuju ke bandara. Alhasil keduanya tidak ikut terlibat saat pertandingan dilanjutkan dan Persik membalas gol di menit akhir.
"Jelas kami sangat kecewa, mengenai regulasi di aturan itu 2x30 menit pemberhentian habis itu pertandingan dihentikan. Dan pada saat ini pelatih kami sudah pulang karena memang ada tiket pesawat," kata asisten pelatih PSM Makassar Ahmad Amiruddin usai laga.
(ata/ata)